Chapter 8

487 48 0
                                    

23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23.00

Lampu kamar Shan lebih cenderung redup, kamar dengan nuansa abu-abu itu terlihat hening, hanya terdengar hembusan nafas Shan yang tengah berdiri di belakang jendela. Matanya menyorot ke arah jalan di depan rumahnya yang terlihat lengang. Sekelebat bayangan membuat matanya membulat, lalu Shan menelan ludahnya dan mundur secara perlahan.

"Hades. Hades. Itu pasti Hades." monolog Shan, lalu dia berlari dan duduk di atas kursi belajarnya. Dahinya berkeringat, kedua tangannya mengepal erat. Shan mencengkram kepalanya saat suara-suara aneh itu kembali menjejali isi pikirannya. Nafasnya naik-turun, lalu dia bangkit dengan kedua tangannya yang meremas rambut. Suara-suara itu seperti bisikan, namun kadang juga seperti teriakan yang memenuhi isi kepalanya.

Shan berjalan sempoyongan, tubuhnya berkeringat hebat dan dia jatuh terduduk di samping tempat tidur. Sekarang kepalanya rasanya nyaris pecah, denyutan hebat membuatnya berteriak histeris. Shan mengerang, lalu tubuhnya bangkit dan menyampar barang-barang yang berada di atas meja belajarnya. Semua barang itu jatuh dan menimbulkan suara yang sangat berisik.

Helaan nafas terdengar dari balik punggung Shan, membuat pemuda itu menegang dengan kedua tangan yang sudah bergetar hebat. Tiba-tiba telinganya berdengung, Shan berlari ke pojok ruangan, lalu meringkuk disana. Helaan nafas itu kembali terdengar, kini suaranya seperti tepat di atas kepala Shan.

"Arghhhhhhhhhhh!!!! Pergi!!! Pergi!!!! Pergi!!!!" Shan melempar barang apa saja yang terlihat oleh matanya, hingga menimbulkan suara gaduh yang memekakkan telinga. Mata Shan memerah, nafasnya naik-turun, seluruh tubuhnya gemetar hebat. Lalu bayangan-bayangan mengerikan berkelebat di dalam pikirannya, menjejali isi kepala Shan membuat kepalanya berdenyut menyakitkan. Shan meringis, deru nafasnya membabi buta, dengan tergesa-gesa dia berjalan ke arah meja belajar, membuka laci meja itu, dan mengeluarkan isinya. Shan menemukannya! Sebuah pisau lipat kecil yang langsung dia ambil.

Shan duduk di tepian tempat tidur, sorot matanya menatap tajam ke arah pisau lipat yang tengah dia genggam.

"Lakukanlah...."

Bisikan itu terdengar samar menembus telinga Shan, kepala Shan menggeliat. Perlahan dia mengarahkan pisau itu ke atas pergelangannya. Shan tersenyum miring, mengejek.

Brakkk!!!

"Shan!! Hentikan!!!" Boby membuka pintu kamar Shan dengan kasar, lalu dia masuk dengan langkah lebarnya, dan langsung menyambar pisau lipat dari tangan Shan hingga benda itu jatuh ke lantai. Shan menatap tajam ke arah Boby, lalu beberapa detik kemudian dia melempar semua benda yang ada. Menimbulkan suara berisik yang memekakkan telinga. Shan mengamuk! Persis seperti penderita bipolar yang tengah berada di fase depresi.

"Arghhhhh!!!! Pergi!!! Pergi!!!! Hiks!" Shan berteriak di sertai isakan tangis. Boby langsung berjalan cepat ke arah meja belajar. Sial!! Disana terlihat sangat berantakan, dan Boby tidak menemukan tempat obat milik Shan.

GOOD BOY || JKT48 Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang