EMPAT

1.8K 77 0
                                    

Dande mencibir sosok pemuda yang tidur disampingnya ini, tubuhnya menjadi sakit akibat permainan kasar pemuda itu, tapi tak bisa ia pungkiri jika rasanya nikmat apalagi disentak sangat dalam.

Permainan mereka telah berakhir. Selama 2 jam lamanya mereka bermain, Spider masih mengingat jika ini berada di sekolah jadi tidak bisa bermain lebih lama. Tapi setidaknya, nafsunya dapat tersalurkan.

Wajah Dande merah saat tidak sengaja mengingat permainan mereka.

2 jam sebelumnya.

"Ugghhhmmm...."

"Akh! S-sakit!" rintih Dande merasakan perih di lubangnya yang dimasukin jari telunjuk Spider. Hei, itu masih kering!

"Spider sakit!" teriaknya saat jari tengah Spider ikut memasuki. Mengeluarkan masukkan kedua dua jari itu mencari titik paling sensitif Dande.

Percum sedikit demi sedikit berjatuhan dari lubang kencing Dande yang kini dijadikan pelumas oleh Spider. Rasa sakit kini mulai berubah menjadi rasa nikmat.

"Akh! Ahhhhh!" tubuh Dande tersentak saat prostatnya terkena jari Spider. Spider menyeringai, menekan tempat itu berulang kali.

Dengan segera ia mencabut jarinya, melepaskan celananya memperlihatkan sesuatu yang melebihi ukuran normal. Mengocoknya sebentar lalu memasukannya kedalam lubang Dande.

"Akh!" spontan Dande melihat kebawah saat sesuatu yang besar memasukinya. Meskipun ini bukan pertama kalinya, tapi rasanya masih sakit saat dimasuki.

"Pelan-pelan. Sakit!" rintihnya mencengkaram lengan Spider di samping pinggangnya.

Spider mencium Dande mengalihkan rasa sakit itu. Beberapa menit rasanya kini berubah menjadi nikmat tak tertandingi sekarang.

"Ughh... Nghhhh.. Ahhh..."

Kaki Dande yang berada di pundak Spider di cium dan dijilat seksual.

"Nghhh... Spider.. Keluar!" kata Dande semakin meremat lengan Spider hingga sebuah goresan tergaris disana, sebagian ada yang mengeluarkan darah.

Cairan putih kental itu tertembak keluar 4 kali di perut Dande. Nafasnya tersengal.

Tidak ada waktu istirahat untuk Dande karena pinggul itu semakin di percepat, mengejar puncak. Spider membalikkan Dande hingga menungging, meremas pinggang Dande kuat.

"Shhhhh..... Nggghhhh..... Spider lebih dalam!" dengan semangat Spider memasukannya lebih dalam lagi sampai perut bawah Dande sedikit menonjol.

Dande meremas seprai kuat saat ia kembali keluar, tubuhnya bergetar, matanya semakin sayu menoleh menatap Spider dibelakang.

"Sudah, akunya capek." ucapnya pelan.

"Tidak Lion, aku belum keluar." balas Spider dengan suara yang semakin serak. Sungguh, Dande sudah tidak kuat lagi.

"Akh! Sedikit lagi!" di tanamkan penisnya dalam menyemburkan sperma di dalam lubang Dande yang saat ini tak berdaya.

Rasa hangat terasa di lubang Dande yang kini memejamkan mata untuk tidur, tapi kembali mendesah karena Spider kembali memulainya.

"Jangan tidur Lion, kita belum selesai."

"Aku tidak kuat lagi Spider."

Dan seterusnya hingga 2 jam.

"Ugh!" rintih Dande saat tidak sengaja menggerakkan pinggangnya.

"Akh, sakit banget." ucapnya sambil tangannya memijat pelan pinggangnya berharap rasa sakitnya sedikit menghilang.

MINE DANDELIONWhere stories live. Discover now