DELAPAN

1.2K 58 0
                                    

Bel pulang telah terdengar 10 menit yang lalu, suasana kini mulai sepi. Hanya siswa atau siswi mengikuti ekstrakurikuler yang tinggal. Diparkiran Dande kembali melihat Spider bersama dengan gadis yang bernama Miya.

"Kalo mau pacaran jangan di depan yang jomblo dong." celetuk Dande yang duduk di atas motor dengan kedua tangannya menumpuk di atas tangki bahan bakar menatap kearah mereka berdua yang kaget akan kehadiran dirinya.

"Gue bisa kenalin teman gue ke lo." sahut Miya memeluk lengan Spider.

Berusaha menahan rasa cemburu, Dande mendatarkan ekspresi wajahnya. "Sorry gue gak minat yang buka kaki kepada cowok manapun."

"Teman gue gak gitu kok, dia masih perawan kok." bantah Miya saat temannya di jelekkan seperti itu.

"Mending buatin gue ponakan." setelah berkata seperti itu, Dande melajukan motornya menjauh dari mereka berdua.

Spider yang sadar dengan segera menepis kasar tangan Miya dari lengannya. Tanpa kata ia menaiki motor mengejar motor Dande didepan.

Spider harus menjelaskan apa yang baru saja terjadi, jika tidak jangan harap ia dapat memeluk Dande selama seminggu penuh.

Seperti aksi kejar-kejaran di film action, keduanya menyalip kendaraan lain dengan mudah. Hingga tiba dirumah, Dande dengan segera memasuki rumah dan segera mengganti seragamnya.

Saat membuka pintu kamar, terlihat Spider berada di depannya dengan nafas yang memburu.

"Lo kenapa?" tanya Dande melewati Spider yang mengikutinya dari belakang juga.

"Aku mau jelasin kejadian tadi."

"Ok. Silakan."

Dande mendudukkan dirinya di sofa setelah mengambil cemilan dan jus dari dalam kulkas yang tetap setia diikuti oleh Spider.

Menarik nafas dan menghembuskan melalui mulut. "Aku hendak menuju parkir tapi tuh jalang muncul entah darimana tiba-tiba dia ada disampingku, aku diamkan eh malah diikutin sampai parkiran. Karena akunya risih aku usir dia gak mau pergi hingga kamu muncul." terang Spider.

Dande mengangguk paham lalu dengan santai memakan cemilan di tangannya. Sedikit takut menanyakan ini tapi Spider penasaran.

"Kamu tidak marah atau cemburu?" tanya Spider hati-hati. Dande menggeleng, entah kemana rasa panas dihatinya tadi melihat ekspresi wajah Spider yang menjelaskan agar ia tidak salah paham.

"Gak, gue juga gak percaya kalo lo bisa selingkuhin gue." kata Dande dengan percaya diri.

Spider memeluk Dande. "Hal itu tidak akan pernah terjadi. Karena hatiku sudah terkunci akan dirimu di dalamnya sehingga sulit untuk orang lain menggantikanmu." tegas Spider mengecup pelipis Dande berkali-kali.

Dande melepaskan pelukan mereka. "Lo ganti baju sana, sekalian mandi. Lo bau."

Spider mencium bau badannya, memang agak bau dia. "Ok, tunggu rajaku. Pelayanmu ini akan mandi sebentar." dan membuat Dande tertawa kecil karenanya.

"Ah, bisakah aku menciummu sebentar lalu aku pergi mandi?"

"Tidak, lo mandi sana. Lo bau, Spider!" usir Dande mendorong Spider menjauh darinya.

Spider berjalan mendekat lalu dengan cepat mengecup bibir Dande kemudian berlari menghindari amukan Dande.

"SPIDER!"

Di dalam kamar, Spider tertawa kecil, menjahili bayi besarnya sangatlah menyenangkan. Ia melepas seluruh pakaiannya, menatap pantulan dirinya di kaca.

"Sepertinya, aku harus kegym nanti." gumamnya mengusap pelan perutnya yang sedikit buncit menurutnya, padahal jika menurut Dande perut Spider itu sixpack sempurna.

MINE DANDELIONWhere stories live. Discover now