DUA PULUH

583 27 0
                                    

"Ah.... Ssshhhh.... Spider!" pekik Dande mendesah akibat tangan Spider bermain di putingnya.

"Nggghhh... Akh!"

"Ah.. Ah... Ughhh...."

Desahan memenuhi ruang keluarga. Spider mengecup leher Dande, membuat tanda merah di sana lalu beralih menuju puting Dande untuk ia isap.

Baju Dande dinaikkan menampilkan dua puting yang ingin segera dilahap. Tanpa lama Spider segera melahapnya seakan puting itu akan mengeluarkan susu segar.

"Ugghhhh... Ssstttthhh.... Pelan-pelan Spider!" desah Dande menyuruh Spider memelankan isapannya. Bukannya menurut Spider semakin keras menghisapnya, tangan Dande dengan segera memukul kepala belakang Spider hingga isapan itu terlepas.

"Akh! Gue bilang pelan-pelan. Sakit nih!" sewotnya menatap dadanya yang kini mulai membengkak dan ada sedikit darah yang keluar.

Spider tidak mendengarkan ia dengan segera menerjang Dande kembali melepas semua baju dan celana yang melekat hingga telanjang dibawahnya.

Menghisap leher Dande memberi banyak tanda disana, dada dan pundak tak lepas dari tanda Spider. Tangannya turun bermain dengan penis Dande yang telah tegak sejak tadi mereka mulai berciuman.

Udara dingin tak menghalangi nafsu Spider yang kini melambung tinggi. Gerakan naik turun dan desahan Dande menjadi satu dalam ruang itu.

"Akh... Ehmmm... Ah!"

"Uggghhh.. Spider! Keluar!" pekik Dande mencapai puncak. Matanya terpejam mengatur nafasnya yang memburu.

Sperma Dande yang ada ditangan Spider ia jilat dengan seksual, meresapi setiap rasa yang ada di sperma tersebut. Tidak sampai habis karena akan ia jadikan sebagai pelumas nantinya.

Ia melepas semua pakaiannya, penisnya yang tegak ia urat dengan sperma Dande ditangannya dengan perlahan. Mata hitamnya menatap Dande yang hampir tertidur, dengan segera ia mengangkat satu kaki Dande di atas bahunya.

Mata coklat Dande langsung terbuka, padahal dirinya hampir mencapai mimpi. Melihat kegiatan yang selanjutnya akan Spider lakukan. Dengan perlahan penis Spider masuk kedalam dirinya, membuat lagi dan lagi harus mendesah mencengkram sofa kuat saat penis Spider menumbruk bagian dalamnya tepat pada prostatnya.

"Ughh... Spider... Lebih kuat...."

Pinggul itu semakin cepat mengikuti perintah Dande yang diberikan.

"Owwhhh... Ahhhh... Lebih cepat!"

"Ahk! Keluar!" semburan sperma dengan tembakan 5 kali dari Dande, ia sudah tidak kuat tapi Spider sepertinya tidak terbukti dengan menggoyangkan pinggulnya cepat mengejar puncak yang akan ia dapatkan sebentar lagi.

"Akh!

Rasa hangat menjalar didalam Dande ia merasa penuh akan sperma Spider didalamnya.

"Kau nikmat sekali, Lion." kata Spider menyeringai menatap Dande yang lemas dibawah kendalinya. Ini yang ia suka jika berhubungan seks dengan Dande, raut wajah Dande yang sangat erotis membuatnya tidak bisa berhenti.

Ketika mereka pulang dari kafe, Spider langsung mencium Dande yang awalnya memberontak karena kemarin sudah diberikan. Tapi tatapan Spider yang terpenuhi nafsu membuat dirinya harus mengikuti nafsu pemuda itu.

Mereka selesai pada jam 2 subuh. Dande telah pingsan dari jam 12 sedang Spider tengah membersihkan tubuh Dande lalu dirinya.

Membaringkan tubuhnya di samping Dande, tangannya memeluk Dande. "Masih ada 1 hari lagi. Jadi bertahanlah, Lion." ucapnya sebelum masuk kedalam mimpi.

MINE DANDELIONWhere stories live. Discover now