Felix

75.3K 3.8K 12
                                    

~~Happy Reading~~

^^Tandai jika ata typo^^

°°Terima kasih sudah membaca °°

¤¤ Jangan lupa comen dan votenya ¤¤

Amora masih belum percaya dengan kehidupanya sekarang,  ia masih enggan untuk mengakui bahwa ini semua nyata. Namun amora menikmatinya.

Jika ini mimpi amora juga tak mau berlama-lama,  namun melihat banyaknya orang di rumahnya penjelasan tetangganya tempo hari sangat terasa nyata.

Amora meninggal dan rohnya hinggap di tubuh gadis yang memiliki nama yang sama denganya. Yah pemikiran yang mustahil, sampai sekarang Amora hanya menganggap ini semua hanya fantasi belaka,  hanya mimpi panjang yang akan berakhir suatu saat nanti.

Menikmati adalah tujuan Amora sekarang.

Seperti sekarang,  setelah puas berbelanja bersama teman-temanya dan mengantarkan belanjaan ke apartemen.  Amora lebih memilih untuk berjalan santai di sekitar apartemen.

Sesekali jika ada yang menjual makanan ia akan mampir dan mencicipinya,  tak lupa juga ke penjual minuman.   Ia saat ini tak berniat memakai kendaraan apapun,  nanti pas pulang barulah ia akan memesan ojol.

Saat ini hari telah gelap,  jam menunjukkan pukul setengah 9 malam.  Namun bagi Amora itu masih sedikit senja.

"dek,  jangan lewat jalan sana katanya banyak setannya"

Amora menoleh ke samping,  ada beberapa bapak-bapak tengah asik bermain judi.

"Iya dek,  katanya pernah ada yang ketemu kuntilanak" ucap bapak-bapak lainya.

Amora membulatkan matanya,  sungguh ia belum pernah ketemu kuntilanak,  dan mungkin ini adalah waktunya.

"Terima kasih pak infonya" ucap amora sambil tersenyum senang.

Ia melangkah ke jalan yang katanya ada kuntilanak. Menghiraukan bapak-bapak yang sibuk membicarakanya.

Bertambah masuk ke dalam,  yang Amora temui hanya satu dua rumah besar yang nampak sepi,  dan ia juga baru menyadari jika yang ia lalui sedari tadi kebanyakan pohon jeruk.

Tak mau ambil pusing amora tetap memasuki jalan yang makin lama makin gelap.  Namun tak jauh di depanya ada keramian,  yah itu jalan raya,  amora kira akan ada jalan buntu di depan sana.

'Akh'

'bugh'

'dor'

'akh'

'dor'

Amora msngedipkan matanya, menghela nafas pelan dan mulai berfikir tentang apa yang ia dengar.

Jika di film-film seseorang akan mendatangi suara itu maka tidak dengan Amora.

Ia sekarang tak mampu untuk itu, rasa gugup tiba-tiba saja menghantuinya. Kaki nya lemas.

Hey,  jika itu suara kunti sedang berantem tak mungkin kan ada suara tembakan??

'dor'

Suara tembakan yang ke tiga berhasil membuat Amora tersadar,  ia berlari kencang.

Jalan raya yang ia kira dekat namun ternyata tidak,  jalan itu entah mengapa menjadi lebih jauh.

Amora pening, ia menghentikan langkahnya di kala ada sosok hitam di hadapanya.

Amora menggelengkan kepalanya,  fikirannya sekarang menebak itu 'genderuwo'atau 'sosiopat'.

"siapa....??" tanya Amora berani

Amora (END)Where stories live. Discover now