Haha

37K 1.9K 29
                                    

Hari kelulusan telah tiba, bagi sebagian siswa tentu senang lulus dari sekolah dan akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Namun tidak dengan Amora, gadis itu menatap datar wajahnya yang di lapisi hiasan tipis di cermin.

Hari ini adalah acara perpisahan yang di adakan di sebuah gedung, di sana para orang tua akan hadir namun mami nya malah mengabarkan jika hari ini juga hati pernikahannya di Itali dan tentunya wanita itu tak dapat hadir.

Tidak, bukan itu yang membuat Amora tak bersemangat melainkan tentang ucapan ayah Felix 3 bulan yang lalu. Pria itu dan Daddy nya akan menikahkan Amora dengan Felix yang sekarang sedang berada di luar negri.

Amora pernah mengatakan pada Felix untuk mengundur pernikahan tersebut, namun Felix dengan santai mengatakan 'pernikahan akan di laksanakan sesuai tanggal yang di tentukan'

Amora belum mau menikah!! Ia belum puas menjadi seorang gadis bebas sana sini memandangi cogan.

"Mora... Ayo cepat, sebentar lagi acaranya akan di mulai...mau selama apapun kamu bercermin, wajahmu tetap gitu- gitu aja gak akan berubah...cepat keluar"

Amora berdecak kesal mendengar ucapan ibu tirinya yang tak berubah, dengan malas Amora melangkah keluar menghampiri ayah dan ibu tirinya sedang menunggu di mobil di halaman rumah.

Dengan malas Amora memasuki mobil tersebut, sedikit kaget saat mendapati Deri yang ternyata juga ikut di mobil yang sama.

Tumben sekali' fikir Amora.

"Abang ku ini yakin mau datang? Gak takut patah hati liat Gea ama Daniel, hm?" Goda Amora pada Deri, melupakan sejenak masalah nikah mudanya.

"Nggk" jawab Deri singkat, ia sudah mendapatkan gadis lain yang nantinya akan ia kenalkan pada Amora. Deri yakin Amora akan kaget nantinya.

"Yasudah, emm Felix jadi pulang gak yah.."

Amora kini sibuk mengecek hanphonenya mengirim pesan pada Felix, pria itu mengatakan jika ia akan datang di hari kelulusan Amora namun dari semalam pesan yang Amora kirim tak pernah di baca serta telpon ora jugalah tidak di balas.

Tak lama mobil yang di kemudi oleh Aron itu sampai di lokasi tempat acara perpisahan akan di selenggarakan, nampak di sana mulai ramai dengan para orang tua serta anak- anaknya.

Amora turun dari mobil begitu juga dengan keluarganya, ah mereka nampak seperti keluarga Cemara walau nyatanya tidaklah keluarga kandung. Sejenak Amora tersenyum membayangkan jika mereka bukan keluarga tirinya, pastilah akan lebih membahagiakan lagi.

Mereka melangkah mesuk dengan amora sibuk menggandeng tangan Abang tirinya, mengikuti acara yang sebentar lagi akan di selenggarakan.


......


Kendri menatap hamparan laut yang nampak tenang hari ini, pria dengan kaki pincangnya serta beberapa bekas luka di sekujur tubuhnya itu mulai memakan cemilan yang ia bawa.

Sejak beberapa bulan lalu, Kendri tinggal di sebuah pulau Tampa penghuni, tidak sendiri ada Sera yang kini menjadi gadis tampa satu tangan.

Menyedihkan sekali, namun Kendri sedikit bersyukur Felix hanya membuatnya pincang serta pipinya yang memiliki bekas luka sobekan. Luka ini permanen dan Kendri harus terima itu. Ini adalah konsekuensi yang harus ia terima dan sebagai pelampiasan rasa marahnya Sera di hadirkan di sini, menemaninya di pulau Tampa penghuni dengan bekal seadanya.

Mereka di antar setelah Felix puas menyiksa mereka, dan itu juga atas permintaan Amora.

Kendri akan membalas Felix suatu saat nanti, pria yang di butakan cinta itu memilih tidak membunuh Kendri, itu adalah pilihan yang bodoh.

"Akhhh...awhh"

Terdengar teriakan dari pondok kecil yang menjadi tempat tinggalnya bersama Sera selama dua bulan ini. Tak lansung menghampiri Sera, Kendri kembali santai menyuapi cemilan yang ia buat menggunakan bahan- bahan yang ada.

Sera masihlah tak terima dengan takdirnya, jadi tak heran jika gadis itu sering berteriak setiap harinya.









......





Acara perpisahan itu telah selesai, sekarang sesi foto- foto dengan keluarga masing- masing. Amora sibuk mengatur posisi Deri yang sedari tadi tak bisa di ajak kerja sama.

Setelah selesai berfoto mereka mulai bersalaman dengan beberapa orang yang di kenal, Gea pun sama namun bedanya gadis itu kini sibuk berfoto bersama Daniel yang sudah menjadi pacarnya tentunya setelah berfoto bersama keluarganya.

Sementara itu Deri sibuk memainkan handphone sambil snayam senyum tak jelas dan Amora juga sibuk memandangi handphone menunggu kabar dari Felix yang juga tak kunjung datang. Bahkan ayah Felix dan ibunya selalu pemilik sekolah sudah hampir mau pulang.

Ah mengingat acara tadi membuat Amora malu sendiri, bagaimana tidak... Ayah Felix berpidato di hadapan seluruh tamu undangan lalu mengumumkan jika Amora adalah calon mantunya dengan terang-terangan. Amora malu... Apalagi saat sebuah kamera menyoroti wajahnya lalu semua orang juga menatapnya.

Lamunan Amora terhenti kala seseorang menyodorkan sebuah buket di hadapannya.

Wajah tampan Felix terpampang indah di hadapannya, Amora kaget ia menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Bukan karna kaget dengan kedatangan Felix atau Felix yang tiba- tiba romantis, melainkan dengan isi buket yang ada di hadapannya.

Bukan jajanan ataupun uang rupiah isinya melainkan sebuah cek senilai 1 M dengan di kelilingi bunga dengan warna senada.

Terfikir di benak Amora untuk apa uang di cek itu nantinya... Banyak hal yang akan ia beli atau nantinya ia tabung.

Amora meraih buketnya lalu memeluk buket tersebut dengan sayang, ia lalu memanggil Alin untuk meminta gadis itu memfotonya.

Alin menurut, ia mengambil beberapa gambar Amora yang nampak tersenyum riang.

Merasa di abaikan Felix berdehem, membuat Amora tersadar akan keberadaanya.

"Eh lupa...sini kang, kita foto ala- ala gitu"

Amora menarik tangan Felix berfoto layaknya pasangan serasi.

.....


Amora Alin serta Gea kini berada di salah satu cafe, setelah acara perpisahan itu selasi ketiga gadis itu memilih nongkrong di salah satu cafe. Namun ketiganya tak mau hanya mereka saja. Ketiga gadis itu menarik secara paksa Felix, Deri serta Daniel.

Namun yang membuat Amora heran adalah, kenapa abngnya itu nurut saja saat di ajak ke sini dan lihat tingkah Deri dan Alin. Mereka nampak saling curi- curi pandang.

"Ada apa ini? Kenapa kamu senyam senyum sama abangku itu? Naksir apa gimana?" Tanya Amora pada Alin.

Suara Amora tidaklah kecil, semua orang berada di meja itu menatap Alin dan Deri bergantian.

"Ehem.... Kami...kami pacaran, jadi gak ada salahnya kan saling senyum" ucap Deri agak ragu.

Amora terkejut begitu juga dengan Gea, sementara itu Felix nampak santai menikmati hidangan tak peduli dengan berita yang Deri sampaikan. Begitu juga dengan Daniel, hanya Amora dan Gea saja yang nampak hebo.

"Abng kok gak bilang - bilang?, kok Abang mau sih sama Alin?"

"Sejak kapan Lin? Ah aparah Lo Lin gak bilang -bilang, gak dapat Kendri si Deri, padahal Deri incaran gue...hehe"

"Gea...kamu..."

"Bercanda sayang, kalo pun iya itu dulu, sekarang aku cintanya sama kamu ajha...ayo jadikan ku mantu di rumah mu"

Amora menggelengkan kepala, sekarang ada dua pasang manusia bucin di hadapannya.











...







Vote comen gaess

Jangan lupa doa in Kendri dan Sera ya gaes, semoga aja gak di terkam harimau atau anaconda.



Amora (END)Where stories live. Discover now