AMORA melambaikan tangan, menghentikan taxi yang hendak melewatinya. Namun layaknya manusia transparan, lambaian Amora hanya di diamkan seakan Amora tak ada di sana.
Dengan kesal amarah mengajukan jari tengahnya pada taksi yang melewatinya begitu saja.
"Fuck, gak mau duit apa tuh orang "
Dengan kesal Amora duduk di halte terdekat sebelum itu ia sempatkan membeli sebotol air di pedagang kecil, tak jauh dari tempatnya berdiri.
Amora meminum air dingin yang ia beli tersebut, iya tak sadar ada seseorang yang menatapnya dari kejauhan.
Orang tersebut mendekat dan langsung duduk di samping Amora.
Rasa ini tempat umum dan tak ada hak untuk melarangnya Amora diam saja tanpa menoleh ke arah orang yang ada di sampingnya tersebut.
"Galau, hm?"
Mendengar suara seksi di dekat telinganya spontan amoral langsung menoleh pada asal suara.
"Om penculik? "
"Aduh om kalau mau culik culik aja, aku lagi galau dan nggak peduli lagi ama kabur-kaburan. Pasrah deh aku" lanjut Amora kesal.
Pria yang berada di samping Amora adalah pria yang sama dengan orang yang beberapa hari ini Amora takuti, karna galau sekarang Amora pasrah apa yang akan pria ini lakukan padanya.
"Apa kau kekasih Felix?".
Amora menatap pria itu lagi dengan wajah bingung, ah jangan- jangan ia di incar karna ia kekasih Felix?
Ohh, bolehkah Amora menjadi orang jahat kali ini ajaaa?
Boleh aja lah
"Nggak om, tuan Felix itu....anak majikan saya nah kalau pacarnya kebetulan sekarang sedang berada di rumahnya"
"Lalu kenapa kau memeluknya"
Amora mengutuk kebodohannya siang tadi, sangking senangnya ia sampai lupa dengan rasa malu saat itu. Kenapa pria ini malah mengingatkan sih?
"Salah? Aku kan fans nya tuan Felix, wajar dong mumpung ada kesempatan, lagian ni ya om... Om bisa liat deh si Felix gak balas pelukan aku"
"Oh...si omnya penguntit rupanya yah...CK, mending urus anak istrinya om tu nungguin di rumah"
"Saya tidak memiliki istri"
"Pantas, ngintipin anak gadis orang Mulu"
"Tapi jika kau mau menjadi istri saya...."
"Gak deh om, aku mah pengen lulusin sekolah dulu"
"Jadi kalau lulus sekolah mau?"
"Nggak juga, om mah emang gantang tipe aku banget, tapi aku punya seseorang di sini om.... Gak bisa di ganggu gugat" ucap Amora menepuk dadanya.
"Oh ya? Siapa dia?"
"Dia....."
Amora menggaruk kepalanya, mencoba mencari pertolongan, bersamaan dengan itu seorang pria menduduki dirinya tak jauh dari Amora.
Menatap sejenak pria tersebut, merasa pria itu lumayan dengan tak tau malu Amora meraih tangan pria asing yang baru datang itu.
"Sayang, aku di sini...udah ih main handphone nya"
Pria yang sedang bermain game online tersebut menatap Amora aneh, namun dengan satu kedipan mata Amora dan melihat sosok lain di samping gadis itu membuat pria itu sedikit mengerti akan situasi.
"Sorry, ah Lo... Lola....kamu kok gak nelpon aku sih udah sampai duluan sayang"
Amora tersenyum senang, ternyata ia tak salah orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora (END)
General FictionAmora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat mendapati wajahnya dan tubuhnya yang berubah 180°. Tak terlalu bodoh untuk berfikir apa yang terjadi padanya, hingga menikmati adalah jalan...