Mommy?

60.2K 3.2K 19
                                    

"Nak,  Mommy baru aja mau ke Apartemen mu, ini siapa?  Pacarmu?"

Amora dan Felix saling menatap,  Amora yang bingung dan Felix yang bodo amat.

Amora yang tak tau siapa wanita ini hanya diam saja, ia tadi sempat mendengar kata 'mommy'. Apakah wanita ini ibunya Amora asli?

"Mommy duduk sini yah"

"kamu kok diam gitu sih, kamu marah ya gak mommy kunnjungi selama sebulan ini?"

Wanita itu nampak lesuh,  Amora yang menyadarinya sedikit kegelagapan.

"i--eh nggk" jawab Amora kikuk. Ia yang tak mau seperti orang bodoh segera mengecek hanphone berharap mendapatkan petunjuk.

Dan syukur saja ada foto profil mommy Amora sama dengan wanita ini.  Ah betarti Amora harus bersikap seperti apa dong?

"maaf ya,  mommy banyak pemotretan. Oh iya kamu belum jawab pertanyaan mommy tadi,  ini siapa?"

Amora menatap Felix sejenak lalu kembali menatap wanita yang memang masih terlihat cantik segar bugar, mungkin mommynya ini model makanya bilang banyak pemotretan.

"Saya pacar Amora,  Felix"

Felix yang mendapati Amora melamun segera menjawab,  namun Amora malah memelototinya.

Hey,  bukanya Amora marah karna si felix ngaku-ngaku pacarnya tapi karna cara bicara Felix itu lo tidak sopan.

"Wah kamu tampan sekali,  tante sudah lama mencari berondong seperti mu,  tapi sayang kau pacarnya anak tante... "

Amora kembali di buat syok, wah roma-romanya wanita ini tertarik sama Felix,  tapi Amora tentu tak terima.

Bukan karna Amora cemburu tapi ia malu,  malu melihat ibunya si Amora.  Jika boleh jujur wanita ini hampir seperti jalang.  Ops apakah ia akan di katakan anak durhaka?  Hah tapikan ia bukan Amora asli.

"sayang sekali ya mom, yaudah mommy cari yang lain aja soalnya dia udah kelepek-kelepek banget ama aku"

Amora suka akting, amora suka berlagak sok yes. 

Felix yang merasakan rangkulan Amora di tangannya sedikit kaget,  tidak bukan karna Amora yang merangkulnya tapi ada benda kenyal yang mengenai lenganya.

Ah Felix tak bodoh untuk mengetahui apa itu,  diam-diam Felix menyeringai.  Ternyata Amoranya ini agresif juga.

"oh ya? Baiklah-baiklah ternyata anak mommy ini posesive sekali" wanita itu tertawa pelan dengan anggun.

"Hahah, jelaa mommy tapi perlu mommy tau dialah paling posesive,  bahkan dia tak mau jika aku menatap pria lain,  iyakan sayang"Amora tertawa dengan kencang syukur cefe sekarang sedang sepi jadi hanya satu dua orang sajalah yang menatap mereka.

Felix yang mendapat pertanyaan dari Amora tersenyum menyeringai,  ah ia akan memanfaatkan ini.

'cup'

"Yes baby"

Amora sedikit kaget saat sebuah benda kenyal menyentuh bibirnya namun sedetik betikutnya ia tersenyum tak mau di curigai.

"ah kamu,  malu sama mommy"

"hahah kalian sangat soswit,  ah mommy ada urusan sayang,  maaf tak bisa lama-lama"

Amora menatap lesu wanita yang sedang berdiri itu.

"mommy gak mau ke Apaetemen,  nanti Amora masakin yang enak...."

"tidak sayang maafkan mommy,  lain kali saja yah"

"mommy pergi dulu,  jaga pacarmu"

Amora memutar bola mata malas,  sunggu dalam beberapa metit yang lalu bukanlah ia.  Hah andai Amora mendapatkan ingatan dari Amora asli pasti ia akan bersikap sama dengan Amora yang dulu.

Tapi tadi Amora merasa wanita ini agak berbeda,  dia menatap Felix dengan tatapan menggoda dan menatap Amora dengan tatapan seakan merendahkan anaknya sendiri.

Walau tutur katanya lembut tetap saja bagi Amora ada yang beda.  Wanita itu lebih menyeramkan dari emaknya yang marah.

Dan hey,  lihatlah ketika ia akan oergi tadi.  Bukanya menyuruh Felix menjaga putrinya malah menyuruh Amora menjaga pacarnya. 

Tidak Amora tak akan menjaga si Felix,  kurang kerjaan banget.  Lagi pula kalo cowok itu menyukainya maka ia tak akan berpaling dan setia pada Amora.

Untuk saat ini ia belumlah menyukai Felix, hah Felix bisa saja mengatakan 'lo milik gue'  'lo pacar gue'.  Tapi bisa saja si Felix inilah yang menjadi malaikat mautnya. Ingat dia bukan pemuda biasa.

Dan untuk kelakuanya tadi Amora sungguh hanya ingin memanasi mommynya tapi...

"hey,  kenapa kamu cium bibir aku" Amora menatap kesal Felix.

"Suka?"

Bukanya menjawab Felix malah melempar pertanyaan yang jelas jawabannya....

"Su--ka suka,  ah ayo belanjanya ini udah hampir malam"

Amora merinding tapi bukan hanya karna pertanyaan dari cowok itu namun tatapan tajam dengan bibir menyeringai. Menyeramkan dan mencurigakan.

.....

"bukan gue bangsat"

"cih,  sekarang lo mau make cara apa lagi.... Hm gue gak akan pernah ketipu"

"perasaan,  gue gak sebodoh itu masih suka ama cowok kek lo"

Amora dan gea bertepuk tangan,  Alina kini nampak dengan santainya melawan kendri.
Cowok itu tiba-tiba datang ke kelas mereka dan menarik Alina,  Gea dan Amora segera menyusul sahabat mereka itu.

Amora kawatir takut Alin di pukuli atau apa begitu juga Gea.  Namun saat mereka sampai di belakang sekolah dugaan mereka salah,  sekarang Alin nampa keren dengan membalas semua perkataan Kendri.

"hm,  trus kenapa lo masih bully nadira, ha?"

"Udah berapa kali sih lo nuduh tampa bukti?  Ingat Ken gue emang pernah bully Nadira tapi bisa di hitung dengan jari,  kebanyakan lo yang nuduh sembarang"

"dan asal li tau gue udah gak tertarik ama lo,  dan buat apa gue bully si Nadira,  oh jangan terlalu naif ken,  ayolah gue tau lo pintar. Buka mata lo,  nadira gak sebaik itu,  gak sepolos itu"

"jaga mulutlo jalang!!  Lo...."

"Cih,  ngapa lo?  Gak terima?  Ais bodoh banget sih, nyesal gue pernah suka ama lo"

Tampa peduli dengan si kendri Alina segera berlalu sambil mengibaskan rambutnya.

Wajahnya yang tadi datar berubah sumringah saat mendapati dua sahabatnya berada di belakangnya.

Mereka tertawa bersama lalu melangkah menjauhi kendri yang terdiam.

"gila lo keren banget sih lin"

"Kok lo bisa muve on cepat gini?"

Alina tersenyum malu-malu.

"gue---gu.... "

"Ais ada apakah gerangan mba Alina... Kenapa jadi malu-malu begini" gea berteriak gemas,  syukur saja mereka jauh dari keramaian...

"Guetadiketemucowokmanisbanget"

Amora dan gea saling tatap,  ada apa dengan Alina? 

"jadi.... " Amora penasaran

"tadi ada cowok....dia manis banget keknya anak baru" ucap Alina kali ini lebih jelas.

"anak baru?"








Jangan lupa vote and comen

Tandai jika ada typo

Terima kasih sudah membaca

Amora (END)Where stories live. Discover now