Happy Reading
Amora menatap nanar ke arah Felix, cowok itu nampak dengan lahapnya menyantap nasi goreng buatanya.
Tadi setelah melalui perdebatan panjang akhirnya Amora memutuskan untuk menyerah dan mulai menguras tenaganya di dapur Apartemenya sendiri.
Ia memasak dengan cepat nasi goreng yang di minta oleh felix, berharap cowok itu puas dan segera meninggalkan Apartemenya.
"Se enak itu ya? "
Amora meneguk ludahnya, bukan karna ngiler melihat Felix memakan nasi goreng namun karna gerakan cowok itu saat meminum air putih.
Jakunnya naik turun dan setetes air mengalir di leher cowok itu. Sungguh pemandangan yang harus Amora abadikan ini.
'cekret'
Felix menatap Amora, sementara itu Amora yang lupa mematikan bunyi kemeranya segera berpura-pura sedang selfi.
Felix nampak tak peduli dan kembali menyuapi nasi goreng yang masih ada.
Bernafas lega Amira segera menyimpan kembali ponselnya.
"oh iya, mba sani dan bu dokter gak perlu ke sini lagi, aku udah sehat kok" Amora memberikan senyum terbaiknya agar Felix tak merasa tersingung.
Namun Felix tetap menatap tajam ke arahnya, Amora jadi kesal sendiri, ia merasa sudah berbicara baik-baik tapi cowok ini malah menatapnya dengan tajam.
"apaan sih, kan--aku cuma mau bilang, biar gak ngerepotin duit mu terus" ucap nya pelan
Namun Felix masih terus saja menatapnya dengan tajam.
"Ayolah, ntar aku baper el" ucap Amora jujyr dengan wajah frustasi.
Kali ini Felix kembali menatap nasi gorengnya yang sisa satu sendok dan menyuap habis. Selesai meminum air putihnya cowok itu kembali menatap Amora.
"Oke"
"hmm? Jadi kamu mau gak datangin mba sani dan bu doktet? "
Felix mengangguk, ia masih menatap Amora.
Amora yang senang tak perduli akan itu.
"Tapi lo harus bawain gue nasgor tiap hari" ucapan Felix berhasil membuat Amora kembali cemberut.
Ia saja kadang gak sarapan, masa di suruh bawain ni cowok setiap hari nasgor.
"Gak!!" tolak Amora cepat.
"Kalo gitu...."
"Felix ganteng, gini yah....kalo aku bawain kamu nasgor tiap hari yang ada bosan nantik" ucap Amora memberikan Alasan, namun ucapanya ada benarnya juga. Mau sesuka apapun pasti ada saatnya bosan memakan itu terus.
"lo bisa bawain makanan lain, asal buatan lo" ucap Felix datar.
Amora membulatkan matanya, hey...kenapa cowok ini tak mau mengalah sesikitpun sih.
"Gak!! Ayolah el, kamu itu bukan siapa-siapa aku, kit..... "
"kalo gitu sekarang lo pacar gue" potong Felix dengan wajah datarnya.
YOU ARE READING
Amora (END)
General FictionAmora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat mendapati wajahnya dan tubuhnya yang berubah 180°. Tak terlalu bodoh untuk berfikir apa yang terjadi padanya, hingga menikmati adalah jalan...
