Pelet Nasgor?

68K 3.4K 9
                                    

~~Happy Reading~~

^^Tandai jika ata typo^^

°°Terima kasih sudah membaca °°

¤¤ Jangan lupa comen dan votenya ¤¤

Amora bosan di rumah,  terhitung sudah  hampir seminggu ia tak sekolah.

Hari ini ia tak menundanya lagi,  kakinya juga hampir sembuh.  Setiap harinya ada dokter wanita yang datang ke apartemenya untuk mengecek ke adaanya.  Amora sih yes-yes aja saat dokter itu mengaku di perintah Felix. 

Tak hanya dokter wanita, juga ada seorang wanita berusia 25an.  Wanita itu juga mengaku di perintahkan Felix untuk menemani dan melayani Amora.

Sekali lagi Amora tak peduli,  ia hanya pasrah dan menikmati.

Walau ada rasa aneh yang ia rasakan,  hey felix bukan siapa-siapanya dia tapi kenapa pria itu baik padanya?  Apa Felix menyukainya?  Atau hanya karna merasa bersalah? Hah entahlah sekali lagi Amora hanya menikmati.

Pagi ini Amora sudah siap dengan seragamnya,  kakinya tak sesakit kemarin walau masih di perban.

"Oke,  kamu pasti bisa Amora" ucapnya lalu melangkah keluar dari Apartemennya.

Pintu lift terbuka di sana Amora melihat mba Sani dan dokter Amanda.  Mereka juga melihat Amora.

Dengan sigap Amora memasuki lift sebelum kedua wanita dewasa itu bertanya banyak hal.

"Loh,  nona Amora mau sekolah? Tapi..."

"Syutt.... Diam mba,  aku udah sehat jadi kalian bisa pulang" ucap Amora sedikit berbisik,  padahal hanya ada mereka berdua.

"Tapi nona, tuan Felix...."

"Bu dokter tenang aja,  nanti bu dokter periksa saya pas pupang sekolah aja yah" potong Amora.

"Tapi.... "

"mba juga,  nanti datangnya pas aku pulang sekolah aja ya, aku udah 5 hari gak masuk sekolah,  ntar laporku merah semua" ucap Amora memelas. 

"iya deh,  nanti hubungi aja mba sama bo dokter ya" ucap mba sani.

Amora menganggukan kepala.

.........

"Moraaa Akhirnya lo masuk sekolah juga,  gue kangen"

Amora hanya diam di pelukan Gea,  selain memeluknya dari samping gea juga menggoncangkan tubuhnya.  Amora pasrah,  biarlah Gea melepas rindu dengan caranya sendiri.

"Udah mendingan kakinya mor? " Amora menatap Alin dan mengangguk.

"Kok bisa sih lo jatoh dari mobil sih mor, aneh deh lo" ucap Gea, ia ingat saat Amora mengabari tiga hari yang lalu.

"Yaa,  takdir gak ada yang tau kan" ucap Amora,  ia tak gugup walau sedang berbohong.

"Tau gak sih,  selama seminggu ini kita gak bully si Nadira,  tapi gue ngerasa aneh sama tatapan Nadira, kek... Apa gitu" Gea bercerita dengan antusias,  Amora Menatap Alin..

Alin mengangguk dan membenarkan,  ia juga merasa aneh dengan itu.

"Dia juga sering bermesraan di depan kita,  sakit banget" Ucap Alin sendu

Amora memeluk Alin dari samping,  ia juga merasa sakit jika membayangkanya.  Tidak,  dia tidak menyukai Kendri tapi dia hanyalah seorang jomblo yang baperan.

"Turut berduka cita yah lin"  ucap Amora sambil mengelus punggung Alin.

"Aduuu du ahh... Sakit ge.. "

Amora (END)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα