si kampret kendri

41.9K 2K 4
                                    

'aku bermimpi terlalu tinggi hingga sangat menyakitkan jatuh terhampas kenyataan' amora___

Amora melangkah dengan mata pandanya, keceriaan serta senyum manisnya di setiap pagi hilang begitu saja.

Bahkan semua siswa yang berpas-pasan dengannya menatap gadis itu heran, begitu juga dengan Gea dan Alin.
Mereka yang tadinya berada di parkiran segera menyusul Amora yang kini sudah sampai di kelas.

"Kenapa Lo?"

"Di hantuin?"

"Penyaki Lo tambah parah ya?"

"Atau....hutang Lo numpuk?"

Amora menghela nafas lelah, ia hanya menjawab pertanyaan kedua gadis itu dengan gelengan.

Semalaman Amora tak tidur memikirkan...bagaimana jika Felix meninggalkannya??

Apakah nantinya Amora baik-baik saja...hey, baru tau Felix akan kuliah di luar negri saja Amora sudah bak zombie demam apalagi di tinggal beneran.

"Trus Lo kenapa? Kalo ada masalah cerita....cerita aja sih" tanya alin.

"He em, betul tuh Mora....cerita sama kita tapi kalo masalah Lo ketauan maling ayam pak RT, kita gak bisa bantu....." Sambung gea

"Sialan....jangankan maling ayam, maling hati si dia aja aku gak bisa"ucap Amora kesal

"Nah kalo itu emang sulit mor.....emang mau maling hati siapa?" Tanya Gea polos di angguki Alina.

"Siapa aja yang mau" jawab Amora asal.

"Aku toilet deh, ntar kalo ada gurunya bilangin aku lagi berak...."

Setelah mengatakan itu Amora melangkah keluar, meninggalkan Gea dan Alin.

Amora melangkah dengan wajah yang masih lesuh menuju toilet.

Sesampainya di toilet Amora segera mencuci wajahnya lalu sedikit merapikan penampilannya. Ia tak ingin buang air, hanya ingin mencuci wajah dan....bolos.

Pagi ini sangking tak semangat hidupnya Amora tak sempat sarapan dan membuatkan Felix bekal...

Tunggu...

"Bekal Felix? CK, biarin aja lah, dia aja bentar lagi pergi....dan mungkin sebentar lagi aku bakal di campakkanya..."

"Aku gak papa kok...iya, gak papa...."

Setitik air mata jatuh mengalir di pipi Amora, dengan cepat Amora menghapusnya.

"Kok nangis? Kan gak papa ....ah iya kelilipan ini..."

Amora terkekeh pelan, lalu melangkah keluar dari toilet, Amora melangkah menuju roftop tidak untuk ke kelas dia sedang tidak mood untuk belajar sekarang.

Tangga menuju roftop ada di belakang melewati taman belakang dan otomatis melewati pohon keramat....Amora jadi gugup sendiri takut ada Felix di sana.

"Aman"

Setelah memeriksa ke adaan, tak ada Felix tak ada guru Amora berlari kecil menaiki tangga menuju roftop.

Gedung sekolah yang hanya tiga lantai jadi tak perlu waktu lama untuk Amora mencapai roftop.

Suasana sunyi dan angin berhembus tak terlalu kencang menyambut kedatangan Amora.

Amora tersenyum senang lalu melangkah duduk lesehan di sembarang tempat. Ia yang tadi membawa tas langsung mengeluarkan beberapa jajanan yang di belinya saat di perjalanan kesekolah tadi.

Wajah lesuh Amora kini bergati ceria apalagi saat menatap jajanan serta hembusan angin...

Sambil memakan jajanannya fikiran Amora kembali pada Felix.

Amora (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt