Kaka ipar

45.4K 2.3K 7
                                    

Amora pagi ini berangkat menggunakan sepeda motornya, bukan karena takut telat tapi sepedanya semalam di tinggal di kediaman felix, dan pulang di antar menggunakan mobil cowok itu.

Amora memakirkan motornya di parkiran, ah kebanyakan siswa di sini menggunakan mobil. CK, dasar orang kaya.

"Mora...."

"Amor....."

Amora menoleh pada  asal suara, tersenyum senang lalu melambaikan tangannya.  Tak jauh dari sana ada Gea dan Alin yang juga melambaikan tangan.

Tidak...

Ada Edo juga di sana, namun cowok itu hanya diam sambil memainkan handphonenya. Amora bisa melihat dengan jelas tangan Alin yang menggandeng Edo begitu erat.

Cemburu?

Tidak!! Amora memiliki akang Felix, dan Amora telah melupakan rasa sukanya pada Edo jauh sebelum ia berpindah jiwa pada tubuh Amerta.

Melangkah dengan ceria, Amora mendekati kedua sahabatnya.

Mereka berjalan beriringan di koridor melewati beberapa siswa yang berubah di sapanjang koridor.

Menghibahkan Alin dan Edo, tentu saja...Alin terlalu cepat berubah dengan berpaling pada Edo, sedangkan kendri di acuhkan begitu saja.

Semua siswa tentu bertanya-tanya, pelet apa yang Edo pakai sehingga gadis gila cintanya kendri itu sangat nempel padanya.

Amora tak peduli, ia yang diam ini saja juga masuk ke gibahan para siswa itu.  Ah, Amora yang berani pada kendri dan Amora yang berpacaran dengan si akang Felix mungkin juga menjadi bahan gibahan para siswa, namun tentu saja Amora tak peduli.

"Kemaren liburan ke mana mor?"

Gea yang menggendong Amora menanyakan liburan akhir pekan Amora.

"Rumah camer, terus ngedate bareng ayang...apa lagi?"

Gea melepaskan gandengannya, dia yang jomblo tentu panas mendengarnya.

"Eh mor, liburan smester kita ke Bali yuk ntar aku Ama Edo yang traktir...."

"Wahh....gak usah repot-repot Lin, tapi boleh lah"

Amora menyenggol Gea, gadis itu nampak mendengus kesal. Entah apa yang di kesalkan Gea.

"Haha ..kamu ini, terus bawa Felix juga ya biar seru, ah iya Gea bawa pasangan juga ya.....soalnya kita udah nyiapin berpasangan...."

"Aman, eh Gea.....mau di bantu gak? Aku tau kamu jomblo"

"Sialan Lo...."

Gea melangkah mendahului kedua temanya dan Edo, gadis itu kini kebingungan siapa yang akan menjadi pasangannya.

Dengan langkah cepat karena tak terlalu memperhatikan jalan Gea menabrak seseorang, membuat gadis itu hampir jatuh namun di tahan oleh sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya.

"Deri.."

"Hati-hati"

"Makasi...."

Merasa sedikit gugup, Gea segera menjauh dari Deri. Gadis itu merapikan rambutnya, mencoba menghilangkan rasa gugupnya. Jujur saja, tatapan Deri cukup memabukkan.

"Cie-cie.....uhuy, calon kakak ipar nampaknya sudah di depan mata ini....."

Gea tersentak kala bahunya di rangkul seseorang, ah bukan karena itu tapi karena kata 'kaka ipar'. Apa maksud gadis menyebalkan ini, yang soalnya adalah sahabatnya.

"Berisik Lo mor...."

"Ih, kak liat deh kakak ipar, wahh...pipinya merah jambu, apakah kakak ipar ku ini sedang malu? Hahahah"

Amora (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant