Nasib

31.9K 1.8K 44
                                    

Tak ada Felix tak ada maminya, kini Amora benar - benar sendiri di Apartemennya. Maminya sejak hari itu tak pernah mengunjunginya lagi dan Felix ... Sudah dua hari yang lalu ia kembali meninggalkan negara ini demi menuntut ilmu.

Entah kapan lagi Felix akan kembali, Amora sudahlah tak terlalu berharap.

kopi dingin dengan beberapa kue kering  menjadi teman Amora malam ini. Ia duduk manis di balkon apartemen menatap indahnya kota di malam hari serta sejuknya angin di malam yang sunyi.

Amora tau ia sudah lebih dari setahun di tubuh gadis ini, ingatan Amora beralih pada malam di mana ia bermimpi tentang gadis yang mengaku sebagai Amerta, namun Amora ingat betul saat gadis itu mengatakan bahwa mereka sama, dan tubuh ini adalah tubuh asli Amora sendiri, mereka dulu pernah tertukar jiwanya saat Amora masih kecil dan sekarang mereka kembali ke tubuh masing- masing.

Mustahil! Amora benar- benar belum bisa mempercayai hal seperti itu, cukup dengan ia yang terbangun di tubuh asing saja sudah membuat Amora hampir tak percaya.

Dan Amora tak akan memikirkan hal- hal aneh itu, selama ini bisa di katakan ia menikmati hidupnya menjadi Amora Amerta.  Walau tentu ada rasa rindu pada keluarganya di kampung.

perhatian Amora teralihkan dengan suara notifikasi di hanphone nya, ia Segera meraih benda pipi tersebut dan lansung melihat siapakah yang mengirim pesan di malam- malam begini.

Kening Amora berkerut saat ia mendapati Felix yang mengirim pesan.  Bukan tak suka hanya saja ia sedikit heran dengan itu apalagi bunyi pesan tersebut sangat berbeda dari biasanya.

'Aku sedang di rumah....kemarilah Amora"

Amora tak mau begitu saja percaya, ia segera mengirimkan balasan.

'lah, buat apa aku kerumah mu malam - malam begini? Aneh' balas Amora.

'aku kecelakaan, aku butuh kamu amora'

Sedikit ada rasa khawatir di hati Amora, namun ia masih sedikit ragu.

Amora menggaruk kepalanya bingung, namun tak urung ia bergerak memasuki apartemennya lalu mencari switer dan kunci motornya.

Ia benar - benar akan pergi ke rumah Felix di jam 10 malam. Rasa khawatir dan takut membuat Amora bergerak begitu saja tampa di minta, benar kata Alin. Cinta itu buta namun cinta itu juga membuat Amora bodoh.

....

Tak butuh waktu lama, Amora kini telah tiba di rumah Felix. Rumah ini nampak sepi, Amora segera memencet bel dan tak lama pak satpam ganteng membukakan gerbang rumah tersebut.

Wajah pak satpam itu nampak kebingungan melihat kekasih tuan nya datang malam - malam.

"Ada apa non? Kok malam- malam ke sini....ah maaf non bukan maksudnya lancang" ucap pak satpam nampak merasa bersalah.

"Gak papa pak, Felix ada di dalam pak?" Tanya Amora pelan, berharap  tebakannya tak benar kali ini.

"Loh, tuan muda kan sudah pergi dua hari yang lalu non...dan bukannya nona juga ikut mengantar kemarin" ucap pak satpam kebingungan.

Amora menghela nafas pasrah, sungguh ia lupa akan itu.

"Hehe, tadi ada yang mengirim pesan katanya Felix kecelakaan" ucap Amora, sedikit berbohong.

"Innalilahi, tapi kayaknya tuan muda baik-baik aja non, soalnya tadi baru aja telponan sama bi Imah" ucap pak satpam, nampak sedikit kaget.

Amora menganggukkan kepalanya " yaudah deh pak, aku pulang aja kalo gitu" ucapnya

"Bapak antar yah...bukan mau modus ini non, cuma kan ini dah malam... Rawan non" ucap pak satpam , ia sedikit khawatir dengan kekasih tuannya ini. Apalagi saat Amora mengatakan ada yang mengirim pesan Felix kecelakaan padahal tuan mudanya itu sehat - sehat saja.

"Makasih pak, tapi aku gak papa kok, kan pake motor" tolak Amora halus. Bukanya sok berani, namun Amora hanya merasa tak enak merepotkan lelaki ini.

"Benar non? Bapak khawatir non...bahaya malam -makam begini"

"Nggak pak, nanti kalo ada bahaya ya tinggal gassss laju - laju... Aku pulang pak ganteng dadah...."

Tak mau berlama-  lama, Amora segera melajukan sepeda motornya.

.....

Jalan raya malam ini masilah ramai, namun saat Amora berbelok ke jalan menuju apartemennya jalan mulai sepi karna jalan ini memang akan ramai pada siang hari saja.

Dengan fikiran melayang kemana - mana, Amora terus melajukan motornya. Kuntilanak, pocong, tuyul semuanya di absen satu persatu oleh Amora.

Dia tak percaya akan adanya hantu, namun jika nanti muncul salah satunya tentu Amora tak bisa santai - santai saja.

Fikiran negatif itu terhenti kala ada dua mobil di belakangnya, Amora menepikan motornya agar mobil - mobil itu bisa memotongnya dan melaju lebih dulu.

Namun anehnya mobil itu terus mengikutinya, hingga sebuah mobil lainya menyalipnya dan berhenti tepat di depan motornya.

Amora dengan cepat menghentikan motornya. Ia menatap kesal pada mobil hitam di hadapannya.

Kekesalan Amora terhenti berganti kepanikan kala beberapa orang bertubuh besar keluar dari mobil hitam tersebut,  dengan cepat Amora  menghidupkan motornya, hendak segera pergi dari sana.

Namun Tampa Amora sadari, sosok lain telah lebih dulu memegangi motornya dari belakang. Amora semakin panik saat tau ia di kepung saat ini.

Tak mau menyerah, Amora segera turun dari motornya dan hendak berlari pergi. Namun tanganya di cekal oleh pria lainya, tentu Amora tak menyerah. Ia mengeluarkan jurus menendangnya dan plcekalan itu terlepas.

Amora segera berlari sambil mengeluarkan ponselnya dari saku, memecet sembarang nomor. Orang - orang tersebut nampak mengejarnya begitu cepat.

Belum sempat Amora mengatakan halo, ia kembali di tangkap oleh pria lainya.

"Lepas, bajingan"

"Hahaha, gak semudah itu nona"

"Apa mau kalian ha?" Teriak Amora kesal

"Kamu hanya menjalankan perintah nona pendek, menurutlah jika tak ingin merasakan sakit"

"Cih....jangan harap...lepas babi!!"

Kali ini, Amora memang benar - benar tak bisa apa - apa, apalagi saat  sebuah benda keras menghantam kepalanya.

Seketika semuanya gelap, Amora tak sadar lagi setelahnya.















.......








Seorang pria tertawa puas saat anak buahnya mengabarkan berita gembira.

Malam ini, dengan mudah ia mendapatkan gadis tersebut. Ah tau begitu dari dulu mungkin dia akan melakukanya.

Kali ini ia pastikan, Felix benar- benar akan hancur saat mendapati kekasihnya akan menjadi milik orang lain.

Felix adalah penyebab kakaknya hancur, dan Felix akan merasakan bagaimana jika orang yang ia sayang mengalami hal yang sama seperti kakaknya.

"Dia akan menjadi milikku, dan....Felix akan menangis penuh penyesalan hahahahah"

"Jika saja saat itu kau berbaik hati memaafkan kakak ku, mungkin aku tak akan melakukan ini pada kekasih mu Felix....hahahaha tunggulah Felix..aku akan mengirimkan tontonan yang menarik....hahahahah"

Pria tersebut tertawa lepas, kemenangan akan di raihnya sebentar lagi. Felix akan hancur dia akan terpuruk atas hilangnya sang kekasih dan perusahaannya akan dengan mudah di serang.





















Vote comen gaes

Vote banyak - banyak.

Comen banyak - banyak

450 vote aku bakal up


Terima kasih sudah membaca cerita aku.

Amora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang