mamak atau bibi

43.4K 2.2K 11
                                    

Amora tak henti-hentinya tersenyum, suasana perkampungan begitu asri ini sangat ia rindukan, tadi juga Felix mengatakan kalo akan membawanya ke rumah bibi felix yang juga tinggal di kampung ini.

Amora tau itu siapa, dia mamak Amora dan mungkin akan menjadi bibi mertuanya....

Mereka sampai di sebuah rumah yang nampak asri dan yang paling besar di antara rumah lainya. Amora hanya celingak celinguk saja menatap rumah dengan halaman luas itu.

Ia yang melihat Felix turun segera mengikuti cowok itu.

Felix memasuki rumah tersebut dengan sebuah kunci di tangannya, Amora yang takut-takut terpaksa mengikuti.

Hey, gimana kalo Felix ini mau maling? Kan gak lucu

"Ini rumah mu?"

Felix yang sudah duduk di sofa mengangguk mengiyakan.

Amora tak puas dengan jawaban itu, tapi karena tak mau mengganggu Felix yang nampak lelah ia memilih untuk berkeliling sendiri.

Ia tau rumah ini, tapi tak pernah memasukinya. Dulu ia dan semua temanya sangat di larang mendekati rumah besar ini oleh ayahnya Ningsih. Katanya rumah itu banyak setannya, dan yah karena di film-film horor rumah besar banyak hantunya maka Amora dan seluru temanya percaya saja.

Dan sejak itulah Amora tak pernah bermain di dekat sini,  saat sudah remaja pun hidup Amora kebanyakan berdiam diri di kamar sambil menonton chenel kesukaannya.

"Keknya iya deh, tapi enak gak pernah bilang kalo Tante punya rumah sebesar ini di kampung"

Amora bisa melihat banyaknya pajangan foto keluarga tantenya, di mulai dari pernikahan tantenya sampai menggendong seorang bayi. Bayi yang Amora yakini adalah Felix, namun tak ada foto Felix saat bocah atau saat remaja.

"Jangan-jangan Tante pindah ke kotanya pas aku masih bayi, dan Felix juga masih bayi.....pantas aku gak tau punya sepupu ganteng....CK"

Amora terus berkeliling hingga ia sampai di dapur rumah tersebut. Merasa lapar Amora bergegas mencari sesuatu di kulkas.

Namun tentu saja tak ada, hanya minuman putih kemasan yang memenuhi ruangan itu.

Ingin meminumnya Amora jadi takut sendiri, jadilah ia memutuskan untuk kembali pada akang felixnya.

"Lapar El, pengen makan....."

"Eh, emang ada orang lapar pengen tidur.... Ya jelas pengen makan lah"

Amora terkekeh sendiri dengan fikiranya. Ia segera menduduki dirinya di sofa berbeda dari Felix.

Amora menghela nafas lelah, apalagi saat melakukan hat Felix malah tidur dengan nyaman di sofa yang jelas tak bisa menampung tubuh tinggi Felix.

"Ah, gak mungkin aku tidur lagi kan? Tapi bisa aja sih, siapa yang larang....aiss apakah aku gila?? Kenapa ngomong sendiri terus...."

Amora memijit kepalanya pelan, sungguh ia terbiasa berbicara sendiri, tapikan lama-lama kek orgil juga.

......

"Jadi gadis ini calon mu?"

"Masih SMA udah ada calon aja Lo, gue udah hampir kepala tiga belum Nemu juga....CK"

"Siapa nama mu?"

Amora terdiam bingung, ia kini berada di rumahnya. Ia senang namun juga bingung.

Felix juga sedari tadi hanya diam saja, kalo di tanya hanya hmm hmmm yaa gaaa

"Amora paman....."

Amora bisa melihat wajah terkejut keluarganya itu, apalagi abangnya.

Amora tersenyum kecut, apalagi saat melihat wajah emaknya yang nampak kurusan.

Amora (END)Where stories live. Discover now