Mr. Zaren

34.8K 2.2K 125
                                    

"Telor gulung emang enak yah"

Amora menatap Daniel yang duduk beberapa senti darinya, ia menganggukkan kepala lalu lanjut menyantap jajanan yang baru mereka beli.

Tujuan mereka bertemu hanyalah untuk menikmati semua jajanan di sekitar taman itu, tak lebih.

Namun ada yang aneh dengan Daniel hari ini, sangat beda dari hari kemaren. Daniel nampak canggung dan menjaga jarak dari Amora, hah Amora juga menjaga jarak dari Daniel.

Amora hanya tak ingin Daniel menjadi salah satu dari penghuni ruang penyiksaan Felix hanya karna dia.

"Emm, gue bakal pindah ke sekolah lo smester depan"

Amora menatap Daniel, mengerutkan kening bingung.

"Emang kamu masih sekolah?" Tanya Amora pelan, sungguh Daniel lebih cocok sebagai mahasiswa.

"Hmm, gue kelas dua SMA"

"Woah, aku kira kamu mahasiswa ternyata......"

'ting'

"Bentar" perhatian Amora teralihkan dengan suara notifikasi hanphonenya.

Ia segera meraih hp nya, lalu menampilkan ekspresi terkejut menatap hp miliknya.

Amora menggeser duduknya sedikit lebih jauh, ia sungguh kelepasan saat tau Daniel adik kelasnya.

'aku tidak main - main dengan ucapan ku, baby'

Begitulah bunyi pesan dari seorang Felix, ah apakah pria itu sedang memata- matainya?

Amora menatap sekeliling, namun tak ada yang mencurigakan. Semua orang nampak sibuk dengan kegiatan mereka.

"Emm, aku pulang duluan yah dan, oh iya kapan - kapan kita kesini lagi" ucap Amora kembali canggung.

"Mau gue antar? Ah tidak - tidak gue mau nyari martabak buat mama" ucap Daniel cepat.

Amora menggaruk kepalanya "haha iya, aku juga gak ngarep di antar"

"Aku pergi, hehe"

Amora segera beranjak dari sana, ia yang berjalan kaki saat pergi pulang yah kembali jalan kaki, namun sebuah mobil yang amat ia kenali berhenti di hadapannya.

Amora menghela nafas malas, sungguh ia belum mood untuk berhadapan dengan Felix ini.

Yah itu mobil Felix, Felix keluar dari mobilnya melangkah mendekati Amora yang diam saja sambil bersedekah dada menatap Felix.

"Pulang"

"Hmm"

Amora hendak melangkah menjauh dari Felix, namun tangannya di cekal oleh pria itu.

"Masuk mobil"

"No... No... No, aku lebih suka jalan kaki saat ini" ucap Amora sambil berusaha melepaskan cekalan Felix.

"Masuk atau...."

"Atau apa? CK, kebanyakan ngancam sih lo, bukti....ehhh"

Amora kaget saat Felix dengan santai menggendongnya bak karung beras menuju mobil, pria itu meletakkannya di kursi penumpang dengan sedikit keras membuat Amora mengaduh.

Felix menutup pintu mobil, Amora yang kesal tak henti - hentinya mengutuk Felix sambil mengacuhkan jari tengahnya.

Namun, kegiatannya itu terhenti kala Felix membuka pintu kemudi lalu memasuki mobilnya.

"Fel, kita mampir ke mall yah.... Aku kehabisan baju"

Amora mengusap dadanya pelan, sungguh ia kembali kaget saat mendengar suara lembut bak setan menghasut mangsanya.

Amora (END)Where stories live. Discover now