3

1.6K 235 44
                                    

____________________

"Aku ingin bunga itu."

"Tentu. Akan aku ambilkan."

Lalu, kau memberikan lebih banyak dari yang kumau.

Aku berpikir bila kau adalah orang yang sangat baik.

____________________

.

.

.

--- K A L O P S I A ---

.

.

.

Ketika kedua mata Naruto baru saja terbuka di pagi hari, Shion telah menyambut ia dengan senyuman yang manis. Perempuan tersebut tampil selayaknya seorang istri yang sedang menunggu suaminya untuk bangun dari tidur.

"Selamat pagi."

Naruto mendudukkan diri. Lehernya sedikit direnggangkan guna merilekskan kembali otot-otot yang ada. "Ya. Jam berapa ini?"

"Setengah sembilan. Kau bangun kesiangan." Shion tertawa. Sisi ranjang ia jadikan tempat duduk agar bisa berada dekat bersama Naruto.

"Kau tidak pergi bekerja?"

"Aku mengambil libur hari ini," Shion menjawab. "Aku baru saja pindah, masih ada beberapa hal lagi yang harus diselesaikan. Beberapa barangku masih belum diatur dengan baik." Senyumannya mengembang. Shion merasa senang karena semalam Naruto bersedia membantunya dalam urusan kepindahan ini. Mereka bekerja hingga larut, hingga akhirnya, Naruto menginap di sini bersamanya.

"Bangunlah. Aku sudah membuatkan makanan." Shion meraih tangan Naruto. Bersikap ingin menarik sang pria agar segera bangkit dari tempat tidur dan berdiri di hadapannya.

"Kurasa, tidak dulu." Tangan Naruto meraih jaket miliknya yang tersimpan pada sofa tunggal dekat balkon kamar. "Aku harus pulang."

"Pulang? Apa kau merasa tidak enak meninggalkan istrimu terlalu lama?"

Gerakan Naruto terhenti. Ia pandangi Shion yang sedang tertawa pelan.

"Aku jadi sedikit penasaran bagaimana saat kalian sedang bersama."

"Apa maksudmu?"

"Kau tidur bersamanya?"

Naruto melepas napas pelan. "Bukankah sudah kukatakan, kamar kami bahkan berbeda."

"Meski begitu, ..." Shion menyangga kedua lengan pada dada. Pandangannya kini diputar untuk menatap dunia luar dari balik jendela kamar. "... aku merasa sedikit cemas jika kau kelepasan."

"Jangan bicara yang tidak masuk akal."

"Bisa saja, 'kan? Sekarang, kau tinggal bersama seorang wanita yang merupakan istrimu. Tidak ada yang melarang jika--"

"Kenapa malah membahas hal seperti ini, Shion? Masih pagi, jangan mengumpan perdebatan."

Bersama tubuh yang kembali diputar kepada sang pria, Shion ingin menunjukkan apa yang menjadi kegelisahan utamanya. "Aku hanya khawatir."

Perlahan, Naruto meraih tangan itu dengan lembut. "Jangan berpikir terlebihan. Tidak ada hal yang seperti itu."

"Berjanjilah bila kau tidak akan pernah goyah dan tetap pada tujuan awal untuk membuatnya ingin berpisah darimu."

Kalopsia [ NaruHina ] ✔Where stories live. Discover now