8

1.5K 254 58
                                    

____________________

Katanya, jangan berlari terlalu keras untuk cinta yang kau inginkan, tapi, pertahankan cinta yang menginginkamu.

Mengapa?

Bukankah cinta memang perjuangan?
___________________

.

.

.

--- K A L O P S I A ---

.

.

.

Sakura kesal. Tentu saja.

Setelah mendengar kenyataan yang ada mengenai hubungan Hinata bersama suaminya, Sakura sangat tidak menyangka sekaligus marah.

Alasan pernikahan Hinata dilandasi oleh keinginan orang tua dari dua belah pihak. Singkat kata, mereka adalah sepasang manusia yang tetikat karena sebuah perjodohan.

Pantas saja semua terasa sangat tiba-tiba. Hinata yang sebelumnya tidak terdengar sedang menjalin hubungan bersama seorang pria, mendadak saja melangsungkan pernikahan.

Sebelumnya, jika Hinata sedang dekat dengan seseorang, Sakura pasti mengetahuinya. Mau itu hanya sekadar dekat, atau mungkin dekat yang lebih dalam.

Semula, Sakura memang sangat ingin menuntut penjelasan. Tetapi, melihat betapa kedua orang tersebut tetap bahagia ketika hari pernikahan berlangsung, ia berpikir bila mungkin saja selama ini Hinata sengaja menyembunyikan hubungan karena tidak ingin digoda.

Lalu, setelah tahu tentang kenyataannya, Sakura kembali merasa keberatan.

Kenapa Hinata bersedia menerima perjodohan?

Maksudnya, pria itu memiliki seorang kekasih. Kenapa tidak mencari tahu lebih dulu sebelum mengambil keputusan, dan berakhir membuat Hinata sakit hati seperti ini?

Astaga, dia laki-laki berengsek. Meskipun memang memiliki kekasih, tidak sepantasnya mereka masih berhubungan. Naruto, begitu Sakura mengetahuinya, dia sudah berstatus suami orang lain sekarang.

"Jadi, apa?" Sakura tidak terima hanya menerima penjelasan singkat. Hinata harus bicara lebih banyak agar ia lebih memahami situasinya. Sakura ingin tahu apa yang ingin Hinata lakukan setelah ini.

"Aku tidak tahu."

"Tidak tahu apanya?!" tanpa sadar, suara Sakura sedikit meninggi. "Sudah jelas-jelas suamimu masih berhubungan dengan kekasihnya. Seharusnya, lakukan sesuatu!"

Lakukan apa? Hinata benar-benar buntu saat ini.

Hinata ingin bertindak lebih banyak. Tapi, ia juga merasa tidak memiliki kuasa.

Hinata akui dirinya bodoh. Karena begitu mengharapkan Naruto, ia sampai gelap mata dan bersikap egois untuk tetap melangsungkan pernikahan. Berpikiran sangat sempit dengan menganggap bila dirinya bisa mengubah perasaan Naruto.

Tapi, dia terlalu naif. Hinata terlalu gegabah.

Yang terjadi saat ini, dia terpuruk.

Ia seolah tengah menghadapi risiko dari segala keputusannya untuk bertahan.

Kalopsia [ NaruHina ] ✔Where stories live. Discover now