22

1.7K 253 65
                                    

____________________

Satu hal yang membuat seseorang merasa begitu terpenjara; ego.

____________________

.

.

.

--- K A L O P S I A ---

.

.

.

Berhari-hari Berlalu

Yang Naruto sadari, Hinata mampu membuat dirinya benar-benar hilang bak ditelan bumi.

Selama beberapa waktu telah berjalan, tak sekalipun mereka saling berjumpa secara sengaja atau tidak sengaja.

Rumah menjadi terasa semakin senyap. Biasanya, ketika Naruto pulang setelah bekerja, atau mungkin pada akhir pekan yang lengang, ia akan melihat perempuan itu menyibukkan diri dengan melakukan hal-hal yang bisa dilakukan di rumah. Tetapi kini, semua menjadi berbanding terbalik.

Sepi, tenang, dan ... kosong. Sama seperti keadaan ketika mereka belum membangun bahtera rumah tangga. Seperti ketika Naruto masih menjadi penghuni sendiri di tempat tersebut.

Hari ini, Shion mendadak datang kembali ke sana. Dia merasa sedikit puas saat melihat bila rumah ini tidak lagi menampilkan tanda-tanda kehadiran sosok lain. Dia sampai mengecek ke kamar Hinata untuk memastikan bila perempuan itu sungguh-sungguh pergi.

Shion merasa senang karena keinginannya tercapai untuk membuat Naruto dan Hinata tidak tinggal bersama lagi, meskipun status mereka masih saling terikat, dan membuatnya belum merasakan kelegaan yang sempurna.

Dengan Naruto mengambulkan harapannya untuk membuat perempuan tidak tahu diri itu pergi, sudah memberi kepastian bila Naruto tetaplah Naruto-nya. Tidak akan berubah, apalagi sampai melakukan hal yang bodoh.

Satu pelukan Shion berikan pada tubuh sang pria. Ia ingin mengucapkan terima kasih karena Naruto masih memberi harapan dalam hubungan mereka.

"Aku senang dia tidak di sini lagi. Orangtuamu juga sudah akan kembali, 'kan?" Ini adalah berita lain yang membuat Shion berbinar. Itu artinya, semua akan segera berakhir. Setelah ini, hanya akan ada dirinya dan Naruto.

"Meski begitu, semua tidak akan mudah."

Pelukan Shion seketika terlepas. Ia tidak menyukai apa yang baru saja sang pria katakan.

"Kenapa kau bicara seperti itu?" Shion tidak terima.

Kenapa Naruto terkesan seperti ingin menyerah? Sedikit lagi, semua akan berakhir. Berakhir dalam arti Naruto akan terbebas dari pernikahan palsu yang dijalani.

Kedepannya, mereka hanya perlu meyakinkan orangtua pria tersebut tentang hubungan mereka yang jauh lebih serius. Tentang perasaan Naruto yang lebih besar padanya, dibanding pada perempuan yang pada dasarnya memang tidak Naruto harapkan untuk menjadi pendampingnya.

"Aku hanya ingin mengingatkan seperti apa keadaan kita."

Tangan Shion terkepal. "Apa sekarang kau berada di pihak orangtuamu? Kau berpikir jika hubungan kita tidak akan berhasil?"

Naruto menghela napas. Sangat berat dan panjang. Seolah beban besar sedang menimpa pundaknya tanpa ampun.

Ck! Ada apa dengannya?! Dia merasa sangat kacau.

Kalopsia [ NaruHina ] ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora