29

1.8K 273 52
                                    

.

.

--- K A L O P S I A ---

.

Happy Reading

.

.

Hinata tidak mengira hal ini akan terjadi.

Ia baru saja kembali selepas berniat menjemput Boruto di sekolah, dan kini malah diperhadapkan dengan sesuatu yang begitu membuat otaknya seakan berhenti berfungsi untuk sejenak.

Naruto.

Sudah cukup lama Hinata tidak melihat pria tersebut -- tepatnya memang sengaja untuk menghilangkan jejak masa lalu bersamanya. Namun, ia tidak menyangka akan bertemu kembali, di sini, di tempat yang sudah Hinata anggap sebagai rumah ketiga setelah rumah orangtua dan rumah pribadinya.

"Hinata, kau sudah kembali? Boruto sudah di sini. Dia datang bersama pria ini."

Ucapan Ino menggetarkan manik rembulan Hinata.

Boruto datang bersama Naruto? Bagaimana bisa--

Sekilas, Hinata tersentak dalam hati. Tidak mungkin.

"Ini sudah kedua kalinya. Kau ingat pria yang kukatakan menemani Boruto di toserba? Orang itu adalah pria ini juga."

Sungguh, pernyataan itu sama sekali tidak membuat Hinata merasa tercengang dan bersyukur seperti yang Ino lakukan.

Malah, jantung Hinata mulai berdetak tidak nyaman dengan situasi mereka.

Bagaimana bisa Naruto dan Boruto malah bertemu?

Di depan sana, Namikaze Naruto tampaknya juga merasakan terkejut yang sama. Serupa dengan Hinata, mulutnya belum bisa berucap apa pun.

Terlebih lagi, pikirannya segera bergulir ke arah Boruto.

Kedua alis Naruto telah mengernyit begitu dalam saat mulai menyimpulkan beberapa hal kecil di kepalanya.

Maksudnya, kilasan saat ia berpendapat bahwa ada kemiripan antara dirinya dan Boruto, seperti memberi pergolakan kuat dalam otaknya.

"Ibu ..."

Dan suara kecil Boruto yang memanggil dengan pelan, adalah goncangan besar yang menyerang logika.

Semula, Naruto sempat menduga bila perempuan di balik meja di sana adalah ibu Boruto. Tetapi, dengan melihat bocah tersebut memanggil sembari memandang Hinata, Naruto yakin, dugaannya cukup akurat.

Tapi, bagaimana bisa--

Naruto terdiam. Matanya terbelalak sesaat.

"Boruto, ayo pulang." Hinata seketika langsung menyambar. Ia melewati tubuh Naruto begitu saja -- seolah sang mantan suami adalah orang asing. Ia menggenggam tangan Boruto dan membawanya ikut berjalan.

Ino sempat heran dengan sikap yang Hinata tampilkan. Jika mendengan penjelasan sederhana dari pria tadi, sepatutnya Hinata mengucapkan terima kasih karena seseorang sudah bertemu dengan Boruto dan membawanya pulang dengan keadaan selamat.

"Hinata--" Ino mencoba memanggil.

"Ino, aku pulang dulu," Tetapi, Hinata memangkas ucapan tersebut dengan cepat. Tampak betul bila ia ingin menghindari sesuatu. "Aku akan datang sore nanti."

Tanpa menunggu respon, Hinata sudah akan beranjak keluar. Tetapi, Boruto memekik kecil ketika botol minumannya terjatuh.

"Ibu, tempat minumku!"

Kalopsia [ NaruHina ] ✔Where stories live. Discover now