🥀 Wanita Yang Liar

107K 1.4K 26
                                    

Hai semuanya! Masih menunggu kelanjutan cerita ini?

Maaf bila updatenya cukup lama karna kesibukan di real life.

Terima kasih  masih setia menunggu lanjutannya.

Jangan lupa follow akun ini ya!




~Happy Reading ~

~Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Seorang pria tinggi tegap melangkah lebar memasuki bangunan yang begitu ramai di kunjungi para kaum pria. Aroma alkohol dan asap rokok menusuk ke indra penciuman Argio. Dengan langkah lebar ia memasuki tempat yang terdengar suara musik cukup keras. Hendrik mengikuti Argio dari belakang. Pria berusia 50 tahunan itu selalu mengikuti Argio ke mana pun. Anggap saja ia malaikat pengawas untuk mencegah Argio melakukan hal-hal yang buruk.

Sorot tajam Argio menatap sekitar Bar yang sangat ramai malam ini. Terlalu fokus menelisik sekitar Bar yang ia kunjungi pria itu tiba-tiba saja menabrak seorang pelayan wanita yang hampir menjatuhkan sebotol wine yang wanita itu bawa.

"Kamu ..."

Ucapan Argio terjeda kala manik hitamnya bertubrukan dengan mata coklat milik wanita yang ia kenal. Sementara wanita yang mengenakan blouse hitam ketat yang menampilkan lekuk tubuhnya dan rok di atas lutut, menegang sempurna ketika bersitatap dengan Argio.

"Ma-maafkan saya, Tuan," ucapnya terbata-bata tanpa berani kembali menatap pria di hadapannya."Saya permisi."

Namun, baru  beberapa langkah berjalan pergelangan tangannya di cekal. Naya, wanita itu menatap pergelangan tangannya yang kini digenggam erat. Argio menarik pergelangan tangan Naya cukup kasar membuat wanita itu hampir menabrak dada kokoh Argio.

"Ternyata di sini kamu berada, hmm? Menghilang dan melanggar perjanjian?" bisik Argio begitu tenang di telinga Naya.

Tubuh Naya semakin menegang dengan ucapan pria itu, meski terdengar tenang, ucapan Argio tersirat ancaman di dalamnya. Naya hanya terdiam seperti orang bisu, mulutnya seolah tak mampu untuk bersuara.

"Menghilang, dan menjadi pelayan di sini?" ucap Argio sinis.

Argio menelisik penampilan Naya dari atas sampai bawah. Sedikit menarik di matanya namun ada rasa tak suka melihat wanita itu mengenakan pakaian terbuka seperti ini.

"Hei! Mana pesananku!" Teriakan seorang pria membuat Naya menghempaskan genggaman tangan Argio di pergelangan tangannya.

Naya segera melangkah menghampiri tiga pria yang memesan minuman yang ia pegang sekarang. Argio mendengus. Pria itu memilih untuk mencari tempat duduk di Bar diikuti oleh Hendrik.

"Ingin pesan apa, Tuan?" tanya seorang bartender ketika Argio duduk di dekat meja pantry.

"Wine."

"Hei, jangan minum itu apa kamu lupa kemarin mabuk__"

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang