🥀 Mereka Bertunangan?

54K 1.2K 43
                                    

Hai semuanya! Terima kasih sudah mampir dan masih setia menunggu.

Sebelumnya maaf ya hari ini partnya agak pendek. Tapi semoga kalian puas:)

Mungkin diantara kalian bertanya-tanya visual Argio dan Naya' kan? Untuk saat ini aku belum mendapatkan visual yang tepat;)

Jangan lupa tinggalkan dengan memberikan vote dan komen.


~Happy Reading ~




Naya hanya bisa diam ketika Argio mengusap lembut pipinya. Ia ingin lari dari pria tersebut namun tubuhnya seperti terpaku di tempat. Tatapan Argio yang semula menatap kedua mata Naya kini turun menatap bibir Naya.

Argio perlahan mendekatkan wajahnya hingga Naya bisa merasakan hembusan napas hangat Argio yang beraroma mint menerpa permukaan wajahnya. Seluruh tubuh Naya menegang ketika Argio mendaratkan ciuman tepat di bibirnya. Kedua tangan Naya terkepal antara tak terima dan marah dengan apa yang Argio lakukan padanya.

Mendadak kedua kaki wanita tersebut terasa lemah seperti jelly hingga ia ingin meluruh ke lantai namun Argio dengan sigap merengkuh pinggangnya. Pria itu melepaskan tautan bibir keduanya setelah memberikan lumatan singkat dan mengecup bibir Naya untuk terakhir.

Setelah melakukan itu Argio melepaskan rengkuhannya.  Ia menatap sejenak Naya yang tampak linglung dan salah tingkah.

"Segera ke kamar," ucap Argio dengan nada memerintah. Setelah mengatakan itu Argio beranjak meninggalkan Naya.

Tubuh wanita tersebut hampir limbung ke samping bila ia tidak berpegangan pada sisi meja yang ada di dapur tersebut. Ia menyentuh bibirnya yang terasa lembab. Bahkan aroma mint milik Argio masih tercium meski pria tersebut sudah pergi dari tempat ini. Kenapa tiba-tiba pria itu melakukan hal ini padanya? Dan kenapa ia diam saja saat pria itu melakukan itu?

Argio masuk ke dalam kamar miliknya, lalu melepaskan semua pakaian yang melekat di tubuhnya lalu masuk ke kamar mandi dan menyalakan shower dengan temperatur air yang cukup dingin seolah ingin memadamkan api yang membakar tubuhnya yang tersulut oleh api gairah. Pria itu memejamkan matanya merasakan air dingin tersebut mengguyur tubuh telanjangnya.

Tubuhnya terasa sangat panas setelah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak ia lakukan. Namun, pakaian yang Naya kenakan benar-benar menyulut nafsunya untuk berbuat lebih tapi beruntung ia bisa mengendalikan kewarasannya yang hampir gila dengan hasratnya sendiri yang mudah terpancing hanya melihat Naya.


Naya yang baru saja bangun tidur, keluar dari kamarnya ketika mendengar suara bising dari lantai bawah. Suara tawa dan obrolan beberapa orang membuat Naya begitu penasaran. Ia mendekat pada balkon dalam mansion itu. Kening Naya mengernyit melihat dua wanita dengan satu pria asing tengah berkumpul di meja makan di lantai bawah.

"Apa mereka keluarga Argio?" gumam Naya penuh tanya.

Mata Naya masih setia mengamati orang-orang asing di lantai bawah tersebut.

"Nona ..."

Naya terperanjat kaget hingga jantungnya berpacu lebih cepat ketika seseorang menyentuh bahu lalu memanggilnya. Ia berbalik badan dan mendapati Merry tersenyum padanya.

"Bi? Ada apa?" tanya Naya sambil menormalkan detak jantungnya.

"Nona diminta Tuan Argio untuk turun ke bawah, sarapan bersama."

"Maksudnya makan bersama mereka?" tanyanya lagi sambil menatap kembali orang-orang di lantai bawah tersebut.

Merry mengangguk."Iya, itu keluarga Tuan Argio jadi anda tidak perlu takut," jawab Merry seolah menjawab rasa penasaran Naya dengan orang-orang yang tengah berkumpul di lantai bawah.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang