🥀 Sadar Akan Posisi

49.2K 1.3K 98
                                    

Hai semuanya! Apa kabar?

Terima kasih sudah mampir:)

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen.

Tanda kalau typo:)

~Happy Reading~








"Kamu sedang hamil dan seharusnya tidak mengonsumsi buah nanas yang membahayakan kandungan!" bentak Argio menatap penuh kemarahan.

"Apa kamu sengaja melakukan ini semua?" tuding Argio.

Naya menggelengkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Menurutnya mengonsumsi buah nanas tidak membahayakan kandungan itu hanya mitos. Melihat keterdiaman Naya membuat Argio semakin geram.

"Merry!" Teriakan Argio menggelegar memanggil pelayan yang ia tugaskan menjaga Naya.

Suara keras Argio membuat Caesa dan Chelsea yang ada di lantai bawah tampak terkejut. Kedua wanita itu saling pandang dan setelahnya bangkit dari sofa lalu menyusul naik ke lantai atas.

"Ada apa Tuan memanggil saya?" Merry berjalan tergopoh-gopoh ketika Argio memanggilnya.

Pelayan itu melirik Naya yang tampak cemas bercampur takut di hadapan Argio. Tidak lama Caesa dan Chelsea memasuki kamar yang di tempati Naya.

"Ada apa Argio? Kenapa kamu berteriak?" tanya Caesa menghampiri putranya dengan raut wajah begitu penasaran.

Argio tak menghiraukan ucapan sang bunda, tatapan matanya lurus ke arah Merry.

"Kenapa kamu memberikan dia buah nanas? Bukankah itu tidak boleh."

"Sa-saya tidak memberikan dia buah nanas_"

"Aku sendiri yang mengambil buah nanas itu didapur. Jadi, jangan salahkan Merry," sela dan jawab Naya.

"Kamu ini kenapa Argio? Dia hanya makan nanas itu bukan yang hal yang membahayakan kecuali dia sedang hamil," timpal Caesa yang diangguki Chelsea.

"Kamu terlalu berlebihan mengkhawatirkan perempuan asing seperti Naya!" tambah Chelsea.

Argio mendengus tak mengindahkan ucapan bundanya maupun Chelsea. Ia langsung menarik pergelangan tangan Naya lalu menariknya keluar dari kamar.

"Argio! Mau kamu bawa ke mana Naya?" Caesa berteriak memanggil Argio yang dengan langkah lebar membawa Naya yang berjalan terseok-seok mengikuti langkah lebar pria itu ke lantai bawah.

"Tuan ingin membawa saya ke mana?"

"Ke rumah sakit!"

Argio membuka pintu mobil yang terparkir di pelataran mansion langsung memerintahkan Naya masuk ke dalam. Tak ingin banyak bertanya lagi Naya langsung masuk ke dalam mobil.

"Sudah dua kali kamu melakukan yang hal sama. Kamu ini bodoh atau terlalu polos?" sembur Argio pedas.

Pria itu mulai menjalankan mobilnya meninggalkan mansion. Naya yang mendengar itu menoleh ke samping.

"Tapi, bukannya memakan buah nanas tidak bahaya untuk kandungan?"

"Aku lebih tahu darimu!" sela Argio membuat Naya langsung mengantupkan bibirnya rapat.

Suasana dalam mobil seketika langsung hening. Naya tak berani kembali bersuara. Menurutnya Argio terlalu berlebihan hanya perkara buah nanas.

Argio menghentikan mobilnya ketika lampu merah menyala. Pria itu menghela napas berat. Ia merogoh saku celana mengambil ponselnya yang sudah beberapa kali bergetar karna menerima beberapa pesan. Naya melirik Argio sekilas.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang