🥀 Apakah Aku Serendah Itu?

46K 1.4K 132
                                    

Selamat membaca.

Jangan lupa mampir ke Instagram aku @Kissa_Al07

See you di part selanjutnya

****



Naya mengkerutkan keningnya ketika mendapat paper bag di atas meja kamarnya. Ia meletakkan handuk yang baru saja ia kenakan di kasur lalu mengambil paper bag tersebut. Tanpa ragu Naya melihat isi dalam paper bag itu seingatnya ini bukan miliknya.

Mata Naya melebar ketika mendapati gaun berwarna biru yang sempat pencuri perhatiannya di butik kemarin.

"Aku tidak membeli gaun ini, kenapa tiba-tiba sudah ada di sini?" monolognya bertanya-tanya.

Naya diselimuti keheranan dengan apa yang ia dapatkan namun satu nama seseorang muncul dalam kepalanya.

"Apa dia yang membelinya untukku?"

Setelah bergumam seperti itu Naya bergegas keluar dari kamar sambil membawa paper bag di tangannya. Wanita itu mengetuk-ngetuk pintu kamar yang bersampingan dengan kamarnya. Tak lama pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok Argio yang sudah rapi dengan pakaian formalnya dan aroma maskulin yang beraroma lembut.

"Ada apa?" tanya Argio datar. Mata pria itu melirik paper bag yang Naya bawa.

"Apakah Tuan yang meletakkan paper bag ini di kamar saya?" tanya Naya sambil memperlihatkan barang yang ia bawa.

"Hmm ..."

"Apa ini untuk saya?"

Argio menghela napas berat. Ia sedikit mencondongkan wajahnya pada Naya,  membuat wanita itu mundur beberapa langkah. Bahkan aroma harum semakin menusuk ke indra penciuman Naya.

"Menurutmu gaun berwarna biru itu untuk siapa, hmm?"

Naya diam sambil mengulum bibirnya. Ia takut salah jawab dan terlalu percaya diri bila Argio membelikan gaun ini untuknya.

"Gaun itu sengaja aku belikan untukmu. Karna aku tidak ingin saat acara pertunanganku nanti kamu hanya mengenaikan pakaian biasa. Karna itu akan sangat memalukan untukku."

Setelah mengatakan itu Argio mendorong pelan tubuh Naya, hingga wanita itu menyingkir dari depan pintu kamarnya. Ia melangkah melewati Naya yang diam mematung.

Naya menunduk menatap paper bag yang ia pegang. Ia kira Argio membelikan ini karna tahu ia menginginkannya. Tapi sepertinya ia tidak boleh meletakkan harapan lebih dalam hatinya dengan kebaikkan pria tersebut.

Naya menghela napas berat. Namun, tak lama Naya memanggil Argio membuat langkah pria itu terhenti. Argio berbalik menghadap ke arah Naya.

"Ada apa lagi?"

Naya tak langsung menjawab. Ia melangkah mendekati Argio hingga berdiri tepat dihadapan pria tersebut.

"Apakah saya boleh minta sesuatu?"

"Katakan, apa yang ingin kamu minta?"

Naya mengigit bibir bawahnya. Ia begitu ragu mengatakan ini tapi ia tidak mungkin hanya diam dan memendam semuanya.

"Bolehkah saya pulang sebentar menemui ibu saya?  Saya sangat merindukan ibu ..." Suara Naya bergetar. Ia sangat merindukan ibunya dan tak sadar gumpalan air mata memenuhi pelupuk mata Naya. Apalagi mengingat ibunya baru saja sembuh setelah operasi.

Argio menyelipkan tangannya dalam saku celana dan menyorot tajam ke arah Naya."Sebelum tes DNA belum dilakukan kamu tidak bisa pergi ke mana pun."

"Tapi aku hanya pergi sebentar. Aku hanya ingin menemui ibuku. Lalu kenapa Tuan harus menahanku di sini? Kalau Tuan meragukan anak yang aku kandung darah daging Tuan, maka bebaskan aku dan tidak perlu melakukan tes DNA!"

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang