🥀 Kepedihan Argio

49.6K 1.7K 88
                                    

Jangan lupa follow akun Instagram aku @Kissa_al07 untuk mendapatkan informasi terupdate cerita ini

Terima kasih masih setia menunggu:)

~Happy Reading~






"Mama, gendong."

Levin merentangkan kedua tangannya tanpa memperdulikan tatapan Argio yang terus mengarah padanya. Naya mengangkat tubuh mungil sang putra dalam gendongan.

"Kenapa matanya bengkak? Nangis?" tanya Naya mengusap-usap pipi Levin.

Bocah 5 tahun itu mengerucutkan bibirnya."Levin cari-cari Mama tapi kata nenek, Mama pergi kerja."

Naya tersenyum mendengar jawaban Levin membuat ia mengecup gemas pipi putranya.

"Anak laki-laki tidak boleh menangis. Kalau Mama pergi Levin harus pintar-pintar sama nenek. Mama juga tidak lama perginya."

Argio terenyuh melihat interaksi ibu dan anak itu, membuat hatinya pun  menghangat. Mata hitam pekatnya tak lepas memandangi wajah tampan Levin. Sekilas wajah putranya mirip dengan ayahnya, Arga. Tanpa tes DNA sekalipun Argio yakin ini putranya.

"Dia sangat tampan, Naya," ucap Argio memuji rupa Levin. Naya hanya menatap sekilas pada Argio.

Tangan Argio yang sudah gatal langsung mencubit pelan pipi bocah laki-laki itu yang langsung memekik kesal.

"Akh! Mama, lihat Om ini cubit pipiku!" Levin melototkan matanya tajam namun itu membuat bocah laki-laki itu semakin menggemaskan.

Levin menyembunyikan wajahnya diceruk leher Naya. Takut pria asing itu kembali mencubit pipinya. Argio tidak bisa menahan tawa gemasnya. Bibir Naya berkedut, berusaha menahan senyuman di bibirnya. Ketiganya terlihat seperti keluarga kecil yang sangat bahagia.

"Naya ..." Ibu Ani tersenyum melihat kedatangan putrinya. Ia segera melangkah menghampiri. Suara bising di luar membuat wanita paruh baya itu bergegas keluar dari rumah.

"Kamu kapan pulang, Nak? Dari semalam Levin rewel mencari-cari kamu," adu ibu Ani.

Naya yang mendengar aduan ibu Ani melirik Levin yang tampak nyaman menyandarkan kepala di bahunya. Ibu Ani beralih menatap ke arah pria asing di samping putrinya. Argio tersenyum ramah kala ibu menatap dirinya.

Kening wanita paruh baya mengkerut ia merasa tak asing dengan wajah pria tersebut. Ibu Ani menatap wajah Levin dan Argio bergantian. Mereka berdua sangat mirip.

"Dia siapa Naya?" Ibu Ani melontarkan pertanyaan tanpa mengalihkan tatapannya dari Argio.

Naya terdiam sejenak tidak langsung menjawab. Ia melirik Argio di sampingnya.

Sambil menghela napas berat Naya menjawab, "Dia Argio, Bu."

Pupil mata ibu Ani membesar mendengar jawaban Naya. Wanita paruh baya itu langsung menarik lengan Naya menjauh dari Argio yang menatap heran.

"Maksudmu dia ayah biologis, Levin?" bisik ibu Ani sambil melirik Argio yang menatap ke arah mereka.

Dengan terpaksa Naya mengangguk. Sebenarnya ia tidak ingin mengungkapkan kebenaran ini pada sang ibu tapi mau ia sembunyikan juga percuma. Mendapat respon Naya yang mengiakan ucapannya membuat hati ibu Ani langsung memanas seperti tersiram air panas.

Pandangan mata ibu Ani bergulir mencari sesuatu, hingga tatapannya mengarah pada ember kecil berisi air lalu dengan gerakkan cepat ia menyiram wajah Argio dengan air tersebut.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang