🥀 Penjara Argio

48.8K 1.9K 165
                                    

Jangan lupa follow akun Instagram aku @Kissa_al07

Terima kasih masih setia menunggu:)

~Happy Reading~




Sedetik pun Argio tak memalingkan pandangannya dari Naya. Matanya seolah tak bosan memandangi ibu satu anak itu. Sementara Naya tampak risih bahkan tak nyaman dengan tatapan Argio. Ia memilih menatap ke arah luar jendela mobil dan berusaha tak bersitatap dengan pria itu.

"Jangan pegang-pegang!" Naya dengan cepat menepis tangan Argio yang hendak menyentuh tangannya.

Argio menghela napas panjang, berusaha sabar. Wanita yang dulu penurut dan takut padanya, sekarang kenapa menjadi galak seperti ini? 5 tahun berpisah membuat Naya begitu berubah bukan hanya penampilannya tapi sifat wanita itu.

"Sekarang berapa usia anak kita?"

Naya langsung menoleh ke arah Argio dengan mata memicing tajam.

"Memangnya kamu yakin dia masih hidup?"

Argio langsung mengantupkan bibirnya rapat. Ia menatap manik indah Naya yang memancarkan kekesalan. Meskipun begitu ia kembali melanjutkan ucapannya.

"Tentu. Aku yakin kamu membesarkannya dengan baik dan tidak mungkin kamu menggugurkannya. Dan aku sangat menyesal tidak bisa menemanimu saat_"

"Tanpa ada dirimu pun aku masih mampu menghidupi anakku. Ya, dia aku rawat sangat baik, puas?"

Naya langsung membuang muka ke arah lain. Melihat wajah Argio membuat ia teringat bagaimana perlakuan pria itu dulu padanya. Salahkah ia menyimpan dendam pada Argio?

Pria itu menghela napas panjang. Raut wajahnya tersirat penyesalan."Aku memang salah dan wajar bila kamu marah denganku."

"Sekarang  baru sadar? Setelah meragukan anak yang aku kandung dan ingin merebutnya saat anak itu terbukti darah dagingmu! Kamu bukan hanya jahat tapi egois. Bahkan aku tidak sudi mempertemukanmu dengan anakku!"

Dada Argio mendadak sesak dan perih mendengar ucapan Naya yang tersirat kebencian.

"Aku yang mengandung, melahirkan, dan berusaha memberikan kehidupan yang layak untuk anakku. Aku rela melakukan apapun untuk anakku sedangkan kamu sibuk mencari bukti tentang anak yang ku kandung. Aku membencimu!"

Naya memukul Argio membabi buta. Sementara pria itu tampak pasrah dan hanya bisa melindungi dirinya dengan kedua tangan. Anggap saja ini hukuman atas apa yang ia lakukan pada Naya dulu. Pukulan Naya tak seberapa sakit dengan apa yang wanita itu rasakan. Mata Naya tampak berkaca-kaca bersamaan dengan pukulan yang semakin menjadi-jadi. Bahkan sampai 5 tahun pun rasa sakit hati Naya tak sepenuhnya pulih.

Sopir yang melihat pemandangan di jok belakang melalui kaca spion dalam mobil mengulas senyum tipis. Ada rasa bahagia yang merambat dalam hati sopir berusia 50 tahunan itu. Ia tahu bagaimana kelabunya hidup Argio melewati tahun-tahun tanpa Naya di sampingnya.

Seolah puas memukuli Argio sampai membuat tangannya terasa kembas, Naya langsung membuang muka ke arah luar jendela mobil. Sedangkan Argio mengusap bagian tubuhnya yang mendapatkan pukulan serta cubitan maut dari Naya.

Kondisi dalam mobil yang awalnya diisi suara keributan keduanya kini hening. Hanya suara mesin mobil yang terdengar. Argio menatap ke arah Naya yang menyandarkan kepala di sisi mobil, sepertinya wanita itu tertidur, terlihat tak ada pergerakan dari Naya. Dengan hati-hati Argio menarik tubuh wanita itu ke dalam pelukannya. Senyuman Argio langsung mengembang ketika Naya sudah berada dalam pelukannya.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang