🥀 Sisi Mengerikan Argio

52.2K 1.7K 137
                                    

Aku juga mau memberikan informasi bahwa cerita ini akan terbit cetak. Tapi tenang saja, cerita ini akan aku update terus

Jangan lupa nabung ya❤️






Tubuh Naya menggigil kedinginan di tambah udara malam yang terasa menusuk ke pori-pori. Dengan tatapan sayunya ia menatap sekitar di mana semua orang menatap ke arahnya. Sadar dengan arah pandang Naya, Argio menyembunyikan wajah Naya dalam pelukannya lalu mengangkat tubuh wanita itu dalam gendongan.

Naya mengalungkan kedua tangannya dengan erat di batang leher Argio yang kokoh. Menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Argio.

"Argio, sebaiknya kamu ganti pakaianmu. Biar Aldo yang mengantar Naya ke kamar," ucap Caesa mendekat pada sang putra. Wanita paruh baya itu menatap sejenak pada Naya.

Argio menggeleng."Tidak perlu, biar aku yang mengantar Naya ke kamar."

Tanpa menunggu balasan dari Caesa, Argio melangkahkan tungkai panjangnya meninggalkan kolam renang yang begitu banyak orang di sana. Pria itu mendekap erat tubuh Naya dalam gendongan dengan perasaan yang hanya Argio sendiri yang tahu.

Kedua tangan Chelsea terkepal kuat hingga kuku-kukunya memutih. Rahangnya mengeras dengan sorot mata yang menajam. Kebencian semakin kuat tertanam dalam dada Chelsea. Kenapa harus gagal dan kenapa Argio harus muncul saat ia berharap Naya lenyap.

Caesa memperhatikan perubahan raut wajah Chelsea. Ia tahu apa yang Chelsea rasakan sekarang. Tapi ia juga bisa melihat Argio tampak sangat panik dan khawatir pada kondisi Naya. Kepanikan Argio terlihat sangat berbeda seolah Naya seperti barang yang sangat berharga yang putranya miliki.

Sepanjang melangkahkan kakinya menuju ke lantai atas semua mata mengarah pada Argio dengan penuh tanda tanya dalam dada termasuk wanita yang Argio gendong sekarang. Naya hanya bisa diam dan menyembunyikan wajahnya dalam ceruk leher pria itu.

Argio dengan hati-hati meletakkan badan mungil itu di atas kasur namun Naya semakin mengeratkan pelukannya pada Argio.

"Na-nanti kasurnya basah," ucap Naya mengerjapkan matanya.

Seulas senyum tipis timbul di bibir Argio dan Naya melihat itu.

"Tidak usah di pikirkan masalah itu. Berbaringlah."

Tanpa ingin membantah perlahan Naya melepaskan lilitan tangannya pada Argio. Pria itu melirik ke belakang di mana Merry sudah berdiri di sampingnya.

"Ganti semua pakaian Naya. Dan jangan biarkan dia keluar dari kamar kalau perlu kamu jaga dia," perintah Argio. Merry mengangguk patuh.

Argio berbalik badan dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu namun suara parau Naya menghentikan langkahnya.

"Apa Tuan masih marah dengan ku? Saya minta maaf ..."

Naya menundukkan kepalanya seolah menyesal. Argio hanya tersenyum tipis tanpa berniat melihat ke arah Naya, ia keluar dari kamar itu. Naya menatap nanar dengan kepergian Argio.

"Sekarang Nona ganti pakaian lebih dulu. Setelah itu istirahat."

Tidak ada jawaban dari mulut Naya, matanya terus menyorot ke arah pintu. Sementara Argio masuk ke dalam kamar miliknya untuk mengganti pakaian.


"Siapa perempuan yang dibawa Argio itu?" Pertanyaan tegas dari seorang pria  berambut putih menyuruh di kepalanya.

"Dia teman Argio. Ada sedikit kecelakaan kecil tapi anda tenang saja acara pertunangan akan tetap berjalan," balas Arga menyakinkan.

Sander De Vis, pria berdarah Belanda dan merupakan ayah dari Chelsea tidak langsung menelan mentah-mentah jawaban dari calon besannya tersebut.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang