🥀 Kembali Bertemu

56.7K 1.3K 18
                                    

Hai semuanya! Terima kasih sudah mampir

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen.

See you di part selanjutnya

Tandai bila ada typo

Tandai bila ada typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading ~

Langkah Naya terhenti ketika sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat di hadapannya. Tak lama pintu mobil terbuka dan seseorang keluar dari sana. Mata Naya membulat sempurna ketika melihat wajah orang tersebut. Ia melangkah mundur dengan perasaan diliputi ketakutan dan cemas.

Argio menatap lurus ke arah Naya dengan tatapan yang dingin. Ia melangkah lebar ke arah wanita tersebut yang gemetar ketakutan. Naya hendak melarikan diri namun dengan cepat pria itu mencekal pergelangan tangannya.

"Lepaskan aku!" Naya berusaha melepaskan cengkraman tangan Argio di pergelangan tangannya.

"Apa kamu hamil?"

Tanpa ingin basa basi Argio langsung melontarkan pertanyaan membuat tubuh Naya seketika membeku dengan wajah yang menegang. Kedua matanya bergulir. Dari mana pria itu tahu ia hamil?

"A-aku tidak hamil. Lepaskan aku. Aku tidak ingin berurusan denganmu lagi!" ucap Naya sedikit lantang.

Senyuman miring terukir di bibir Argio. Namun, itu terlihat begitu menyeramkan bagi Naya. Wanita itu meringis ketika Argio sengaja memperkuat cengkraman tangannya di pergelangan tangan Naya.

"Benarkah? Kamu kira aku percaya? Anak siapa yang kamu kandung itu?"

Naya menatap sengit Argio. Pertanyaan pria itu seolah merendahkan dirinya seolah ia wanita murahan yang bisa tidur dengan pria manapun. Argio menatap lekat wajah Naya yang memerah karna marah.

"Kenapa diam? Apa karna terlalu banyak laki-laki yang menidurimu?"

Wajah Naya semakin merah padam dengan ucapan Argio yang semakin merendahkan dirinya.

"Iya! Aku memang hamil tapi anak yang aku kandung hasil perbuatanmu!" sembur Naya penuh emosi dengan pancingan Argio yang memojokkan dirinya.

Aura wajah Argio menggelap dan semakin datar. Naya yang menyadari itu mengalihkan pandangannya. Kenapa ia harus mengakui dirinya tengah hamil.

"Apa kamu yakin itu anakku? Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk meminum obat kontrasepsi agar darah dagingku tidak tumbuh dirahim mu!"

Naya mengigit bibir bawahnya kuat. Ia diam seribu bahasa. Ia tahu, ini semua salahnya tapi sungguh ia lupa untuk mengonsumsi obat penunda kehamilan itu. Ia mengira ia tidak akan hamil.

"Jawab!"

"A-aku lupa meminumnya ..."

Naya yang awalnya memberanikan diri melawan Argio kini menciut. Sikap Argio lebih mendominasi membuat Naya tidak berdaya dibuatnya ketika pria itu menggertak.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang