🥀 Salah Mengartikan Kebaikannya

53.9K 1.4K 26
                                    

Hai semuanya! Terima kasih sudah mampir

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen.

See you di part selanjutnya

Tandai bila ada typo

~Happy Reading~
















Naya mengkerutkan keningnya ketika merasakan hawa dingin yang membuat tubuhnya sedikit mengigil. Perlahan ia membuka mataqq, pandanganya tampak kabur namun perlahan semuanya terlihat jelas. Ia menatap langit-langit kamar yang tampak asing baginya.

Perlahan ia bangun dari kasur tempat ia berbaring sekarang. Naya mengedarkan pandangan matanya ke setiap sudut kamar yang didominasi warna abu-abu. Kamar ini begitu luas dan mewah.

"Kenapa aku ada di sini?" gumamnya kebingungan.

Dengan badan yang terasa lemas Naya bangkit dari kasur. Sambil melangkah ke pintu keluar kamar, Naya berusaha mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi tapi semakin ia berusaha mengingatnya yang ada kepalanya semakin pusing.

Naya memutar handel pintu. Keningnya mengkerut kala melihat bagian luar kamar yang tak asing, ia seperti pernah ke sini. Ia melangkah mendekati bagian balkon dalam mansion tersebut. Matanya menatap ke lantai bawah di mana para pelayan tengah sibuk mengerjakan tugasnya. Dan matanya tertuju pada Merry yang tengah bicara dengan salah satu pelayan.

"Kenapa aku ada di mansion, Argio?"

Naya tampak terkejut ketika tahu dirinya tengah berada di mansion Argio. Ia mulai mengingat yang sebelumnya terjadi sampai berakhir di tempat ini. Naya melangkah mundur, raut wajah wanita itu tampak panik.

Namun, saat melangkah mundur punggungnya menghantam sesuatu membuat Naya refleks berbalik badan. Mata wanita itu membulat sempurna ketika melihat sosok  pria yang selama ini ia hindari dan kini berdiri tepat di depan matanya.

"Mau ke mana?" tanya Argio berdiri tegap di hadapan Naya.

"A-apa maksud Tuan membawa saya ke sini? Bukankah urusan kita sudah selesai? Saya sudah menepati janji untuk pergi sejauh mungkin dari anda!" balas Naya mendongak menatap pria di hadapannya yang lebih tinggi darinya.

Argio sedikit memajukan wajahnya pada Naya yang refleks langsung mundur beberapa langkah.

"Iya, aku memang ingin kamu pergi jauh  dariku. Tapi situasinya sekarang kamu sedang hamil. Aku ingin memastikan anak yang kamu kandung benar-benar anakku atau tidak."

Suara Naya tercekat ditenggorokan mendengar ucapan Argio. Ia mengira pria itu tidak akan peduli dengan kehamilannya bahkan berpikir pria itu tetap mengelak anak yang ia kandung darah daging pria itu. Sepertinya Argio takut ia membohonginya.

"Selama kamu hamil, kamu akan tinggal di sini sampai hasil tes DNA keluar. Bila anak yang kamu kandungan terbukti anakku, aku akan bertanggungjawab tapi jika bukan ... " Argio semakin memajukan wajahnya membuat Naya membuang muka."Kamu akan menerima akibatnya," sambung Argio tersenyum menyeringai.

Perlahan Naya memberanikan diri menatap manik hitam kelam Argio."Untuk apa melakukan tes DNA? Jelas-jelas anak yang saya kandung darah daging Tuan sendiri!"

Naya sangat tersinggung dengan ucapan Argio yang seperti menganggap ia wanita murahan yang bisa tidur dengan pria manapun hingga berpikir anak yang ia kandung bukan anaknya.

"Kita tidak bisa menebak sifat asli seseorang  termasuk sesuatu yang dia sembunyikan. Dan bisa saja itu bukan anakku," balas Argio seraya melirik perut Naya.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang