Prolog

5.9K 110 25
                                    

Bismillah semoga lancar sampe ending, Aamiin.

Halo semuanya, akhirnya kita bisa dipertemukan lagi lewat cerita baru ya. Cerita ini bakal berbeda dari cerita Alghi yang lainnya, kenapa beda? Karena sudut pandang tokoh utama nantinya bakal membawa kalian pada memahami makna dan lebih menghargai sesuatu baik itu kecil mau pun sebesar apa pun.

Sebelum besok Alghi mulai start bab 1, Alghi buat prolog nya terlebih dahulu sebagai gambaran ya. Selamat membaca, semoga suka ya. Jangan lupa vote sama komennya okay? Terimakasii.

Kenal cerita ini dari mana niiii??
Absen nama panggilan kalian di sini Sabi kali yaa😉

Spam "Semangat A AL" di sini yaaa.

Spam "Semangat A AL" di sini yaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Janu? Gantian, ya. Janu yang berjuang, Febri yang dikejar, kita tukar posisi, biar Janu ngerti." -suara dariku untukmu, untuk kamu yang tak mudah kutuju.
***

"Keterlambatan waktuku untuk menghargai dirimu habis dimakan oleh egoku, satu yang dulu tak pernah kutahu dan aku telah menyadari itu." -kata tokoh itu, yang tak lain adalah dirimu.
***

Tangis yang sedari tadi tertahankan pada akhirnya tak mampu ia bendung lagi, jari jemarinya terus menulis di atas kertas pada buku diari favoritnya yang selalu menemaninya setiap ia menuangkan perasaannya, tidak lupa ada karya tertorehkan di dalamnya.

"Jika kamu tak mampu untuk kugapai dalam kenyataan, tapi setidaknya aku bisa menggapaimu lewat penceritaan yang aku jabarkan dalam tulisan yang nantinya tak akan terlupakan," lirih Febri seraya fokus menulis hingga apa yang seharusnya ia selesaikan bisa terselesaikan tanpa adanya hambatan serta ia juga ingin mengutarakan apa pun itu, yang tak dapat ia sampaikan.

Cahaya terang benderang datang, hingga suatu penglihatan tertuju pada boneka beruang yang sudah berada di tangan orang yang selama ini sangat ia harapkan untuk membalas segala perasaan, namun, semuanya hilang.

"Bertemu atau tidak itu sudah bagian dari apa yang telah dirasakan, namun setidaknya pernah ada dari pada tidak sama sekali, membingungkan? Tapi memang seperti itulah kenyataannya."

Sampai jumpa di bab satu ya kawan kawan, apa perasaan kalian setelah membaca prolog ini? Main tebak"an aja intinya ya haha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sampai jumpa di bab satu ya kawan kawan, apa perasaan kalian setelah membaca prolog ini? Main tebak"an aja intinya ya haha. #25hari bersama Janu dan Febri, ada cerita ada makna.

Januari Untuk Februari [OPEN PO] Where stories live. Discover now