23: Cintanya Januari Pradipta Untuk Maret Khamaura

726 21 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen sebelum baca, ya. Terima kasih untuk yang selalu menunggu cerita ini, jangan lupa baca karya-karya saya yang lainnya ya❤️

"Kamu itu sumber luka sekaligus bahagia dalam hatiku hidupku, tapi mengapa untuk melupakanmu itu harus tidak semudah itu? Tatapan matamu seolah-olah mengharapkanku, tapi cintamu itu tercipta bukan untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu itu sumber luka sekaligus bahagia dalam hatiku hidupku, tapi mengapa untuk melupakanmu itu harus tidak semudah itu? Tatapan matamu seolah-olah mengharapkanku, tapi cintamu itu tercipta bukan untukku."
***

April menanyakan mengenai acara perpisahan sekolah pada Februari, sebab tadi ia dan yang lainnya berada di ruang bahasa. Jadi tidak tahu apa pun mengenai kesepakatan hasil dari diskusi yang diadakan di dalam kelas waktu tadi, ia berharap semoga saja hasil keputusan tersebut yang terbaik.

"Feb, tadi hasil keputusan perpisahan ke mana jadinya? Anak-anak kelas yang ketemu sama gue di jalan masa nggak mau ngasih tahu, nggak jelas banget mereka tuh, malah ngejawab sambil ketawa-ketawa nggak jelas gitu huhu," tanya April pada Februari, ia sangat penasaran akan hasil diskusi dari teman-temannya itu, itu karena ia pun menantikan momen tersebut.

Februari menatap April dan Oktav kemudian ia menjawab pertanyaan dari April. "Hasil dari diskusi tadi tuh udah nemuin yang pas, jadi intinya keputusan perpisahan berdasarkan voting terbanyak itu ke Lembang gitu deh pokoknya, jujur aku nggak sabar banget, pasti bakalan seru," jelasnya.

"Serius? Wah bakalan seru nih kalau jadinya ke Lembang. Mana di sana tu dingin banget 'kan ya??" tanya Oktav, setelah ia mendengar penjelasan dari Februari, tentu saja ia begitu antusias dan merasa bahwa sepertinya hal ini akan teramat sangat menyenangkan.

"Iya, bener. Kalau kamu gimana, Pril? Antusias nggak nih?" tanya Februari.

"Iya tentu sih, pasti bakalan seru. Gue nggak sabar nunggu momen itu, tapi gue yakin begitu acara udah selesai baru kerasa deh sedihnya, tapi lebih baik jangan terlalu mikir jauh ke sana ya, mending banyakin kenangan yang menyenangkan dari sekarang," jawab April seraya memberikan saran pada teman-temannya itu agar tidak terlalu memikirkan perpisahan ini dari sisi kesedihan, tapi ada baiknya mengukir kenangan indah dan berkesan mulai dari sekarang supaya tak terlupakan.

"UDAH PASTI BAKALAN SERU ABIS! ASIK ABIS! HAHA!" sosor Riko dengan nada penuh semangat, mengejutkan teman-teman yang ada di sekitarnya.

"Berisik woy! Kaget gue!" tegas April seraya mencubit tangan kanan Riko.

"Jangan suka ngangetin gitu, nggak lucu!" lanjut April, ia menegur Riko dengan tatapan tajam disertai geram.

"Udah-udah jangan ribut mulu, dari pada kita diem di kelas mulu kayak gini, mendingan jajan aja deh atau ngapain gitu biar nggak gabut," ucap Oktav, berusaha menenangkan April yang terlihat geram pada sikap Riko.

Januari Untuk Februari [OPEN PO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang