15: Hadiah Sederhana Teruntuk Nacita

773 19 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan komennya ya, karena itu sangat amat berarti bagi author, terima kasih banyaaakk yaa❤️

Sebelum baca jangan lupa vote dan komennya ya, karena itu sangat amat berarti bagi author, terima kasih banyaaakk yaa❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hadiah sederhana untuknya, aku harap semoga ia bisa mengenangku lewat hadiah itu. Meski, nanti aku tidak bisa bertemu dengannya lagi, tapi setidaknya aku bahagia bisa bertemu dengan Nacita. Kamu, semoga bahagia selalu, aku akan selalu mengingatmu."
***

Tiba-tiba Nacita merasakan sedih karena sebentar lagi kakak kelasnya itu akan lulus dari SMA KENANGA ini, ia akan merindukan sikap Zukorov yang selalu berusaha menghiburnya dengan cara yang unik dan berbeda. Rasanya, ia masih ingin mengenal Zukorov lebih lama, tapi ia tersadar bahwa kakak kelasnya itu tentu akan sibuk menata masa depannya yang tidak lama lagi ada di depan mata, tepat pada saat lulus dari sekolah ini.

"Kak Zuko. Aku tuh sebenernya dari jauh-jauh hari pengen ketemu sama kakak, aku juga mau bilang terima kasih banyak buat pertemuan yang akhirnya memperkenalkan diri kita satu sama lain dan aku bener-bener bersyukur banget bisa ketemu sama kakak," ucap Nacita seraya tersenyum sambil memandangi wajah Zukorov.

Zukorov ikut tersenyum bahagia saat mendengar Nacita berkata seperti itu padanya, tapi entah kenapa perasaan bahagianya itu tak berlangsung lama.  Karena ia sadar, bahwa nanti ia akan jarang bertemu dengan Nacita atau bahkan tidak bisa bertemu lagi, jika jarak akan tercipta ada untuk mereka.

"Kakak juga nggak nyesel kenal sama kamu, kakak harap, begitu tiba kakak udah jadi alumni. Kamu jangan patah semangat dengan apa pun yang lagi kamu jalanin dan kamu hadapi, ya. Dari jauh, kakak akan selalu support kamu, kakak akan mendo'akan yang terbaik untuk kita," balas Zukorov, ia pun menyemangati adik kelasnya itu, semakin lama ia menatap raut wajah Nacita, bayang-bayang Nacita selalu tercipta nyata dalam ingatan dirinya.

"Kakak juga harus semangat! Kakak harus tetep kuat apa pun keadaannya ya! Aku akan selalu support kakak, meski nanti kita berjauhan, kebaikan kakak akan selalu aku ingat! Makasi sekali lagi kakak udah berkenan jadi teman yang baik, Kak," ucap Nacita, ia menyemangati Zukorov dengan tulus.

Zukorov merasa jika ini waktu yang sangat sesuai untuk ia memberikan suatu barang kenang-kenangan untuk Nacita, ia sudah mempersiapkan ini dari lama. Ya, meski apa yang akan ia berikan itu begitu sederhana, namun, ia harap Nacita menyukai pemberian darinya, tapi ia yakin seribu yakin jika adik kelas yang satu ini berbeda dengan yang lain, dia tahu bagaimana caranya untuk menghargai seseorang.

"Kak? Kakak lagi nyembunyiin apa di balik saku baju, Kakak? Soalnya dari tadi aku perhatiin kakak asik megang saku baju Kakak terus," tanya Nacita, ia begitu penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Zukorov, entah apa yang ada di balik saku itu, jujur saja ia merasa penasaran apa yang ada di dalam saku seragam milik Zukorov.

Januari Untuk Februari [OPEN PO] Where stories live. Discover now