12: Tidak Ada lagi Januari Untuk Februari

834 23 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan komennya ya, karena itu sangat amat berarti bagi author, terima kasih banyaaakk yaa❤️

"Satu kenyataan yang pasti sulit untuk diterima, yaitu ketika orang yang selama ini kamu cintai, justru malah mencintai temanmu sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Satu kenyataan yang pasti sulit untuk diterima, yaitu ketika orang yang selama ini kamu cintai, justru malah mencintai temanmu sendiri. Teman yang selama ini kamu kenalkan dia pada orang yang kamu cintai, kini kamu menjadi sendiri dan sepi dan terluka karena kenyataan kedekatan di antara mereka, padahal sebenarnya kamu tidak pernah meminta dan menduga ini semua."
***

Mendengar perkataan Maura yang terkesan memojokannya, tentu saja ia menjadi geram. Tetapi ia berusaha untuk sabar menghadapi Maura, jangan sampai kelepasan yang pada akhirnya malah menambah masalah. Jika saja ia tidak memutuskan untuk menahan rasa geramnya pada Maura, mungkin kini rambut Maura sudah ia Jambak hingga berantakan dan kusut.

"Mulutmu itu pedes banget ya? Udah gitu merasa paling bener lagi. Harus sabar ngadepin orang playing victim kayak kamu, pantes aja selama ini tu kamu sikapnya aneh, Ra. Ternyata ini jawaban yang mau kamu kasih tahu ke aku dan juga April, tapi sekarang Oktav dan yang lainnya juga terlanjur mengetahui semua ini, Maura!" tegas Februari, ia berusaha untuk biasa saja agar drama Maura tidak menjadi-jadi.

Maura dengan penuh rasa kesal pun mendorong Februari. "Kamu tuh ya! Bener-bener ngerusak suasana! Apa susahnya sih tinggalin Januari sama aku di sini? Iri? Ngelihat Januari lebih milih aku dari pada kamu? Ya jelaslah Januari bakal milih aku! Karena tentu aku lebih baik dari kamu," bentaknya.

Februari terjatuh ke bawah, akibat dari dorongan yang Maura berikan. Tapi tak lama dari itu, Februari pun kembali bangkit dan berdiri tegak. April yang melihat keributan semakin menjadi-jadi sangat geram pada sikap Maura, ya, kacang pada kulitnya, dulu saat ia sedang membutuhkan bantuan Februari selalu berusaha untuk ada untuknya, mungkin kebaikan yang ia berikan Maura anggak tidak bernilai.

"Aku nggak takut sama kamu, aku juga nggak pernah iri sama kamu, dan suatu hal yang harus kamu tahu juga kamu sadari, sekarang teman-teman udah tahu sikapmu yang sebenarnya. Aku bukan tipikal orang seperti kamu yang berkata beda saat di depan dan di belakang, two-faced. Bermuka dua, itu sebutan yang cocok buatmu, Ra. Sebenernya belakangan ini aja aku udah ngerasa janggal sama sikapmu yang beda, ternyata jawabannya udah kutemukan sekarang," sindir Februari sambil tersenyum lebar, meski dalam hatinya begitu sesak mengetahui tiap kenyataan yang saat ini terbongkar, tapi ia berjanji pada dirinya sendiri  untuk menerima sesuatu yang terjadi.

Perlahan Oktav merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam diri Februari, ia lebih suka Februari yang lebih tegas seperti ini. Justru ini lebih baik, agar Maura tidak bersikap yang semena-mena pada Februari, karena itu benar-benar terasa menyebalkan.

"Aku yakin, Feb. Dari rasa sakit ini akan buat kamu semakin terbentuk jadi pribadi yang kuat dan nggak mudah buat dipermainkan, aku yakin kamu bisa jadi lebih baik. Rasa sakit yang kamu rasakan itu justru bantu kamu buat bangkit dan memberikan kamu banyak pembelajaran berharga, Oktav, selalu dukung kamu," gumam Oktav, ia senang melihat Februari yang kini bisa lebih tegas dan tidak hanya diam jika dipermainkan, rasa sakit itu yang justru membawanya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Maura merasa tidak terima dikatakan seperti itu oleh Februari, ia sangat kesal sampai ingin rasanya saat itu juga ia melenyapkan Februari dari hadapannya, ia benar-benar muak. Apa yang Februari katakan padanya, baginya tak ada satu pun yang benar. Kali ini ia berusaha untuk menahan kekesalannya yang memuncak, tapi suatu saat nanti jika sudah tak bisa dikompromi lagi, ia akan bertindak.

"Jaga omonganmu yang kampungan itu, ya! Dan Jangan sok merasa paling bener, karena percuma mau kamu berusaha sebanyak apa pun, Januari tetep percaya sama aku, bukan kamu, terlebih sekarang kamu udah nggak bakal bisa deket sama Januari, meski itu hanya sebatas teman. Karena aku nggak mengizinkannya buat temenan sama kamu! Ingat itu!" bentak Maura, Februari pun jadi terdiam karenanya.

Januari tidak mau merespon apa-apa, karena sebenarnya ia tidak mengikuti apa yang Maura inginkan, tapi hanya mengiyakan saja apa yang diucapkan oleh Maura, agar tidak panjang lebar. Ia rasa, memang pertemanan antara dirinya dan Februari tidak lama lagi merenggang jadi asing karena hal ini.

April yang merasa tak terima ketika Maura berani berkata seperti itu pada Februari, langsung saja menghampiri Maura, kemudian menjambak dengan kuat rambut nenek lampir itu. Saking kesalnya, karena ucapan Maura itu benar-benar di luar dugaan dan telah melampaui batas, tak bisa dibiarkan, semakin dibiarkan justru Maura akan semakin semena-mena pada Februari.

"Maksud kamu itu apa sih, Pril?! Main jambak-jambak rambut kayak gini! Ini nggak lucu tahu! Lepasin! Rambut aku sakit banget jadinya! Ish!" rengek Maura, ia merasa kesakitan luar biasa karena jambakan yang April berikan.

"Lo mau tanya kenapa? Haha. Lucu ya jadi teman pengkhianat kayak lo! Asli ngakak banget gue. Drama banget lo selama ini, padahal Febri baik banget sama lo, tapi lo malah balas kebaikan Febri sama sesuatu yang sebaliknya! Nggak tahu malu lo nenek lampir! Lo yang rebut Januari dari Februari, tapi malah lo sendiri yang merasa paling tersakiti! Haus perhatian lo!" bentak April, ia benar-benar kesal sekali pada Maura, andaikan Maura merasakan rasa sakit dan kekecewaan yang Februari rasakan, belum tentu Maura bisa kuat menjalaninya, ia yakin itu.

Maura akhirnya berhasil melepaskan jambakan April, kemudian ia berkata. "Kamu nggak usah sok ikut campur, karena kamu itu salah satu teman yang nggak berguna, kalau misalnya kamu beneran teman Februari, udah pasti kamu cari tahu semua ini, tapi sekarang? Kamu malah baru sadari semua ini? Bodoh banget, ish kamu."

April merasa geram sekali, kini rasa ingin membuat mulut nenek lampir itu bungkam semakin menjadi-jadi, hanya saja sedari tadi tertahankan karena ada Januari, Oktav, Zukorov dan Riko yang memperhatikannya.

Oktav, Zukorov dan Riko, semakin tak menyangka jika Maura malah makin menjadi-jadi, dia merasa paling tidak bersalah di antara kekacauan ini, lalu dia juga selalu menyudutkan Februari tanpa berkaca pada dirinya sendiri, ini benar-benar tidak bisa dimaklumi.

"Aku harus bisa menahan amarahku pada Maura, aku nggak mau dipenuhi drama kayak dia. Lebih baik aku tidak menanggapi apa yang ia katakan, aku anggap hanya angin lalu saja, karena jika aku menanggapi drama yang dia buat, justru malah semakin runyam. Aku harus bisa mengendalikan diriku sendiri supaya nggak kebawa emosi," batin Februari, ia rasa sudah malas menanggapi apa pun yang dikatakan oleh Maura, karena akhirnya itu akan membuang-buang waktu saja dan tak ada manfaat yang di dapatkan sama sekali, yang ada malah suasana yang seharusnya biasa-biasa saja serta bisa diselesaikan secara baik-baik malah justru sebaliknya, mungkin memang ini sudah saatnya ia mengalah karena ia rasa semuanya sudah selesai di sini.

"Tidak ada lagi Januari dan Februari, karena Februari yang seharusnya ada mendampingi hari-hari Januari sudah tergantikan oleh kehadirannya Maura di antara kita," gumam Februari, jujur ia tidak mau mempermasalahkan soal perasaannya pada Januari, mungkin ini akhir dari Januari untuk Februari.

"Tidak ada lagi Januari dan Februari, karena Februari yang seharusnya ada mendampingi hari-hari Januari sudah tergantikan oleh kehadirannya Maura di antara kita," gumam Februari, jujur ia tidak mau mempermasalahkan soal perasaannya pada Januari, m...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sampai jumpa di next bab ya kawan kawan, apa perasaan kalian setelah membaca bab ini? Main tebak"an aja intinya ya haha. #25hari bersama Janu dan Febri, ada cerita ada makna.

Januari Untuk Februari [OPEN PO] Where stories live. Discover now