24: Karena Mereka Tidak Dapat Dipisahkan

901 33 3
                                    

Terima kasih buat yang masih nunggu cerita ini sampai ending😭❤️kalian berharga banget bagi author. Selamat membaca semoga suka, ya. Jangan lupa baca cerita author yang lainnya yang masih lengkap ya.

1. Berdiri Sendiri
2. Cowok Cupu Itu Suamiku
3. Ruang Depresi
4. POSSESSIVE COGAN
5. Alansa: King Blue Moon

"Bagaimanapun keadaan yang ada, mereka berdua akan tetap berusaha untuk terus bersama, mengukir banyak kenangan yang tercipta begitu nyata tak mudah dilupakan, selama hidupnya mereka tidak dapat dipisahkan, karena sudah menjadi suatu kesatuan yang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimanapun keadaan yang ada, mereka berdua akan tetap berusaha untuk terus bersama, mengukir banyak kenangan yang tercipta begitu nyata tak mudah dilupakan, selama hidupnya mereka tidak dapat dipisahkan, karena sudah menjadi suatu kesatuan yang telah ditakdirkan."
***

Terasa begitu sepi pada saat pulang sekolah hari ini, bahkan Januari pun tidak bersama dengan Februari. Tadi ia mencari-cari sahabatnya itu, tetap saja tidak ia temukan. Atau mungkin sahabatnya itu tidak mau berbincang dengan dirinya lagi? Padahal Januari sudah tahu dan memahami betul jika Februari telah mendukung hubungan dirinya dengan Maura sepenuhnya. Tetapi, mengapa kini Februari malah seolah-olah menghindarinya dengan cara meninggalkannya seperti ini? Ini benar-benar tidak seperti biasanya. Ia kini nampak gelisah, kembali merasa tidak enak pada Februari, tapi sebisa mungkin ia berusaha baik-baik saja.

"Tadinya gue mau nunjukin novel ini sama Februari, tapi kok dari tadi gue nggak lihat dia kembali ke sini? Apa gue yang nggak sadar kalau dia udah ngilang duluan?" batin Januari, kini bertanya-tanya di mana keberadaan Februari, ia ingin menunjukan novel yang tengah ia sukai selain itu pun ia ingin Februari membaca novel yang ditulis oleh penulis favoritnya selama ini, tapi sayangnya Februari tidak ada di dalam kelas entah dia ada di mana.

April datang menghampiri Januari. "Gue tebak, pasti lo lagi nyari-nyariin Februari ya? True nggak?" tanyanya.

Januari langsung memasukan novel itu ke dalam tas-nya, ia hanya ingin menunjukan novel itu pada Februari saja, bahkan Maret Khamaura pun tidak ia beritahukan mengenai novel favoritnya, baginya hanya Februari saja yang mengetahui mengenai ini.

"Ya, Pril, semenjak gue masuk ke kelas Februari nggak ngajak ngobrol sama gue, padahal sebelumnya gue sama dia udah ketemu ngobrol terus terang satu sama lain. Terus tadi juga waktu udah mendekati jam pulang dia udah nggak ada di kelas, padahal bel pulang belum bunyi loh, ke mana dia?" tanya Januari pada April, ia menatap serius April yang berada di samping dirinya. Ia pun menggendong tas-nya, seperti ingin cepat keluar mencari Februari.

"Dia nggak menjauh dari lo, dia baik sama lo, Janu. Dia ngasih ruang buat lo bisa bahagia, dia juga nggak pernah marah sama lo. Febri tadi bilang sama gue, kalau dia lagi butuh waktu buat sendiri," jawab April seraya menghela napas pelan, lalu ia tersenyum simpul ketika menjawab pertanyaan Januari.

Januari Untuk Februari [OPEN PO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang