03: Sadar, Dia Tidak Mengharapkanmu

1.6K 53 4
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan komennya ya, karena itu sangat amat berarti bagi author, terima kasih banyaaakk❤️

"Entah harus dengan cara bagaimana lagi aku memberitahukannya, karena orang yang telah dia cintai, sama sekali tidak mengharapkan cintanya selama ini, lebih baik mundur dari pada harus merasakan sakit hati kesekian kali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Entah harus dengan cara bagaimana lagi aku memberitahukannya, karena orang yang telah dia cintai, sama sekali tidak mengharapkan cintanya selama ini, lebih baik mundur dari pada harus merasakan sakit hati kesekian kali."
***

Hujan deras perlahan mulai mereda menjadi rintikan-rintikan kecil yang indah terdengar, suasana malam ini pun sangat adem, bau tanah basah sangat tercium. Seorang laki-laki turun dari motor vespa warna hijau aesthetic miliknya, berjalan cepat menghampiri Februari yang sedang duduk di kursi panjang pada Taman Kenangan. Entah apa yang sedang dia tunggu sedari tadi, tentu itu membuat
penasarannya semakin menjadi-jadi.

"Aku yakin, kamu pasti nunggu Janu di sini. Kamu menanti sesuatu yang seharusnya nggak kamu nanti-nanti kehadirannya, itu karena laki-laki yang kamu cintai itu tidak memiliki perasaan sama sepertimu," batinnya.

 Kamu menanti sesuatu yang seharusnya nggak kamu nanti-nanti kehadirannya, itu karena laki-laki yang kamu cintai itu tidak memiliki perasaan sama sepertimu," batinnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Laki-laki itu bernama Oktav Rievano, memiliki hidung mancung, wajahnya tampan seperti putra kerajaan. Dia kerap di sapa Oktav oleh teman satu sekolahnya, dia pun satu kelas dengan Januari dan Februari. Sikapnya yang perhatian pada Februari, terkadang mampu membuat Januari cemburu.

Zukorov dan Riko yang diam-diam mengikuti Oktav, kini mereka pun berhasil menemukan keberadaannya Oktav, rupanya temannya itu sedang berbincang dengan Februari di sini, mereka penasaran apa yang sedang dibicarakan oleh Oktav dan Februari.

"Ayok kita samperin mereka!" ajak Riko, ia menepuk pundak Zukorov.

"Jangan woy, nanti Oktav tahu kalau dari tadi kita berdua ngintilin dia, udah kita di sini aja, ngumpet. Cari tahu apa yang mereka berdua lagi omongin, soalnya gue ngerasa ada yang aneh sama sikap Oktav ke Febri. Entah kenapa gu----" perkataan Riko terpotong begitu saja, ketika Zukorov menutup mulutnya itu rapat-rapat.

Januari Untuk Februari [OPEN PO] Where stories live. Discover now