13: Teman Selalu Ada Untuk Februari

853 22 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan komennya ya, karena itu sangat amat berarti bagi author, terima kasih banyaaakk yaa

"Teman yang sebenarnya adalah mereka yang selalu mendukungmu dalam suka maupun duka tanpa karena, jika kamu dipertemukan dengan teman-teman yang menerima dan menemanimu tulus apa-adanya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Teman yang sebenarnya adalah mereka yang selalu mendukungmu dalam suka maupun duka tanpa karena, jika kamu dipertemukan dengan teman-teman yang menerima dan menemanimu tulus apa-adanya. Jangan pernah kamu sia-siakan begitu saja, atau kamu akan menyesal di kemudian hari jika kamu telah ditinggalkan oleh mereka, maka dari itu hargai mereka selagi masih ada."
***

Januari merasa sebaiknya dirinya dan Maura menghindar dari sini, karena ia tidak mau perdebatan ini semakin berlangsung lama. "Ra, kita pergi ya dari sini. Nggak enak dilihatin sama banyak orang, Oktav, Zukorov, Riko, bahkan April udah pada tahu semua ini, jadi ada baiknya kita menghindar, bisa?" bisik Januari.

"Inget ya, Feb! Aku tegaskan sekali lagi, kamu jangan pernah deket-deket sama Janu! Aku minta kamu sadar diri, kalau kamu sama Janu itu nggak ada hubungan apa-apa, kalian cuman sebatas teman! Meski begitu aku pun nggak akan pernah rela kalau kamu harus jadi teman dekat Janu!" tegas Maura, dari sinilah begitu terlihat jelas bagaimana sikap aslinya yang begitu egois dan tidak mau mengalah.

"Lo itu bener-bener, ya!" Hampir saja April akan melayangkan tamparan untuk Maura, dengan cepat Januari langsung menghalangi niatnya itu.

Januari menatap tajam ke arah April, tanpa mengucapkan sepatah dua kata dalam lisannya. Tatapan tajamnya itu mampu membuat April terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kini ia merasa ada yang berbeda dalam diri Januari, seperti bukan yang ia kenal.

"Kita pergi dari sini, Ra. Itu lebih baik, dari pada kita terus-terusan berdebat kayak gini, nggak ada gunanya," ajak Januari pada Maura, lalu mereka pun berjalan pergi meninggalkan semua orang yang ada di sekitar mereka, ia pun tidak memperdulikan Februari.

Ketika Januari dan Maura berjalan melewati Februari, lalu Februari pun mengucapkan selamat lagi pada kedua sahabatnya itu. "Selamat, dua sahabat Februari, yang pada akhirnya menjadi bersama karena dikenalkan oleh diriku sendiri, aku tidak pernah menduga ini semua akan terjadi, tapi aku harap kalian akan selalu bahagia, terutama kamu, ya, Januari Pradipta."

Januari sejujurnya merasakan sedih ketika Februari berkata seperti itu padanya, tapi mau bagaimana lagi? Ia sudah terlanjur mencintai Maura di saat hatinya sebenarnya masih jelas menyimpan perasaan pada Februari meski rasa itu ia anggap sudah pudar, tapi sebenarnya ia masih simpan itu.

"Maaf ya, Feb. Tapi sebenarnya nggak sepenuhnya aku melupakan kamu, itu karena banyak kenangan manis yang udah teringat jelas dalam ingatanku mengenai kita berdua," batin Januari, ia menatap indah langit yang berada di atas sana, sambil mengingat setiap kenangan indah bersama Februari.

Januari Untuk Februari [OPEN PO] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora