05: Hati-Hati Nanti Takut Sakit Hati

1.1K 38 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan komennya ya, karena itu sangat amat berarti bagi author, terima kasih banyaaakk❤️

"Hati hati dengan perasaan di dalam hati terhadap orang yang kamu sukai, karena perasaanmu padanya belum tentu sama dengan perasaan yang dia rasakan padamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati hati dengan perasaan di dalam hati terhadap orang yang kamu sukai, karena perasaanmu padanya belum tentu sama dengan perasaan yang dia rasakan padamu. Jangan sampai, nantinya kamu sendiri yang merasakan sakit hati, hingga kecewa itu sendiri yang membuatmu patah hati berulang kali."
***

Januari mengantar Maura pulang, kini mereka berdua sudah berada di depan rumah Maura. Perempuan itu tersenyum bahagia, karena berhasil menghabiskan waktu bersama di kafe favoritnya. Januari pun ikut bahagia, karena memang selama ini ia sudah menyimpan perasaan pada Maura, jika ia teringat masa-masa di mana ia begitu berusaha mendapatkan cinta Maura yang tentu tidak semudah itu.

"Makasi banyak ya, Janu. Kamu udah mau turutin permintaanku, aku jadi lega, aku harap kamu nepatin janjimu itu." Maura menghela napas pelan, ia mengucapkan perkataan itu, dengan menaruh harapan agar Januari tidak melupakan janji yang diucapkan tadi.

"Udah, kamu jangan terus mikirin itu, kamu nggak percaya sama aku? Kalau aku itu sayang sama kamu??" Januari bertanya pada Maura, entah berapa kali Maura mengatakan mengenai itu padanya, ia berpikir jadi seolah-olah Maura itu tak percaya pada dirinya.

"Oke, Janu. Maaf ya kalau Maura udah banyak nanya soal janji Janu, soalnya Maura nggak mau kehilangan Januari nya Maura," balas Maura, ia menatap Januari dengan tatapan sendunya itu.

"Ra, jangan natapin aku sendu kayak gitu dong, jadi kayak abis nangis gitu."

"Hehe, maaf Nu. Aku cuman terharu."

"Iya, nggak apa-apa Maura nya Janu."

"Maret Khamaura."

"Btw tadi kamu kenapa tiba-tiba berhenti beli martabak dulu? Buat siapa martabak itu?" Maura merasa penasaran, ia tidak suka martabak, tapi kenapa tadi Januari memintanya untuk mengantarkannya membeli martabak? Kini ia menjadi curiga.

"Btw tadi kamu kenapa tiba-tiba berhenti beli martabak dulu? Buat siapa martabak itu?" Maura merasa penasaran, ia tidak suka martabak, tapi kenapa tadi Januari memintanya untuk mengantarkannya membeli martabak? Kini ia menjadi curiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Januari Untuk Februari [OPEN PO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang