17: Mulai Asing Dan Tak Saling Menyapa

856 21 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan komennya ya, karena itu sangat amat berarti bagi author, terima kasih banyaaakk yaa❤️

"Sebenarnya mereka sama-sama memiliki cinta yang sama, hanya saja perasaan yang ada di dalamnya tidak tercipta selaras dengan kenyataannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sebenarnya mereka sama-sama memiliki cinta yang sama, hanya saja perasaan yang ada di dalamnya tidak tercipta selaras dengan kenyataannya. Februari mencintai dengan sepenuhnya, namun, cinta Januari padanya hanya seperlunya saja."
***

Februari, April, tengah berbincang bersama, kini mereka berdua sudah berada di dalam kelas. Suasana di sini tentu saja heboh meski masih pagi, ya begitulah ciri khas 12 IPS 1, penghuni kelasnya tidak bisa diam alias aktif. Oktav yang duduk berada di bangku belakang dekat dengan Februari dan April pun melontarkan pertanyaan.

"Feb, Pril, hei! Nengok dulu sebentar, gue kepengen nanya," perintah Oktav, lalu Februari dan April menanggapi perintah darinya, kini mereka berdua pun menoleh kemudian menatapnya.

April mengernyit, ia agak sedikit terganggu dengan ucapan Oktav, karena ia dan Februari sedang asik membicarakan sesuatu, tetapi yang jelas topik yang sedang mereka bicarakan itu bukan orang lain, yaitu mengenai suatu makanan yang tengah mereka sukai belakangan ini.

"Apa sih Tav? Lo ma ah, ganggu terus deh. Gue sama Febri lagi ngomongin basgor yang lagi viral padahal, kalau lo mau ngasih tahu sesuatu yaudah sekarang aja," ucap April, jadinya ia agak sedikit bete, tetapi, yasudahlah.

Februari tersenyum tipis, ia hampir ingin tertawa melihat respon April pada Oktav yang terlihat agak bete begitu, April memang begitu jika ia sedang membahas suatu makanan bersama dengan seseorang, ia tidak orang lain yang tidak mengikuti topik yang sedang ia bicarakan, tiba-tiba malah mengacaukannya begitu saja.

"Sorry. Gue cuman pengen nanya aja, Januari ke mana, ya? Tadi bukannya dia duluan yang ninggalin kita, kok tu anak belum nongol di kelas? Bahkan tas-nya aja nggak ada di samping gue, ke mana ya dia?" tanya Oktav, jujur saja ia penasaran akan hal ini, maka dari itu ia bertanya pada keduanya.

Februari tidak menjawab, tapi April langsung menjawab pertanyaan dari Oktav dengan kurang bersemangat, ia masih kecewa terhadap sikap Januari yang seolah-olah seperti tidak peduli pada Februari. Padahal ia sendiri pernah mendengar ucapan Januari yang menyatakan bahwa dia akan berusaha untuk selalu ada menemani Februari dalam suka maupun duka. Tapi sekarang kenyataannya? Ucapan yang dia lontarkan tak sesuai dengan kenyataan, ia sangat tak menyangka.

"Tav, lebih baik jangan bahas dia lagi. Gue males dengernya, bukan apa-apa, dia tuh omongannya bulshit banget. Nggak pernah sesuai sama apa yang dia lakukan, pokoknya nih ya Tav, gue nggak akan pernah terima kalau tu anak nyakitin hati Februari lagi, kalau itu terjadi? Heum, siap-siap bakalan gue tampol bolak-balik seriusan, Tav!" jawab April, seraya memberikan penegasan. Jujur saja, ia saat ini tidak bermain-main dengan perkataannya.

Januari Untuk Februari [OPEN PO] Where stories live. Discover now