Ke2

100 80 78
                                    

°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


°

°

°

•________________________•

Karena kau tak pernah tahu, bagaimana rasanya di abaikan seseorang yang sebenarnya masih sangat dipedulikan.

•_______________________•

Di pagi hari yang cerah, secerah sinar mentari, pagi yang berembun juga sejuk dengan keadaan kendaraan yang saling bersahutan.

Seorang gadis cantik telah bersiap dengan seragam putih abu di badannya, gadis tersebut menduduki dirinya di kursi meja rias. Lengan lentik sang gadis memencet nomor seluler di ponsel berlogo apel itu

"Hallo sayang, selamat pagi" Sapa seorang lelaki di balik ponsel

"Pagi juga Var," Ucap Belvina

"Tumben kamu telpon aku pagi - pagi, ada apa?"

Belvina tersenyum, Varo memang paling tau keinginannya.

"Ini Var, kita berangkat bareng yuk, mobil aku lagi di bengkel soalnya"

Dahi Belvina mengkerut saat mendengar grasak grusuk di sana

"Aduh, gimana ya sayang. Aku mau nganterin Mama ke pasar dulu, kalo kamu sama aku takut nanti kamu telat lho"

Belvina menghelan nafas pelan "Emm yaudah deh aku naik bus aja, kamu hati hati ya. Nanti di kantin aku tunggu,"

"Ok. Sayang, kamu juga hati - hati. mis you"

Tut

Lagi - lagi Belvina membuang nafas, mau tak mau Belvina menaiki bus untuk ke sekolah.

Disisi lain seorang lelaki dengan seorang perempuan sedang bersenda gurau di sebuah restorant mahal.

"Gimama Sayang, apa alasan kamu sama dia?" Tanya Rose

Varo terkekeh geli "Nganterin Mama ke pasar hhe"

Rose mencubit pipi Varo pelan "Kamu tuh gemesin banget sih"

Varo memang berbohong pasal dirinya sedang mengantarkan sang Mama ke pasar. Yang sebenarnya Varo sedang berduaan dengan Rose di sebuah restaurant bintang lima.

"Udah cepetan abisin makannya, nanti kamu telat masuk lagi" Omel Varo

"Aciap Mas pacar" Varo hanya terkekeh mendengarnya

Cinta TerabaikanWhere stories live. Discover now