Ke17

44 38 72
                                    

°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°

°

°

•____________________•

Berharap kisah cinta indah seperti drama korea. Eh, malah ribet kaya sinetron indosiar.
•___________________•





Varo dan keluarga serta Rose sedang menikmati makan siang bersama di sebuah Restaurat mahal. Sebab, Varo baru saja dapat pemasukan yang fantastis.

Dengan berbaik hatinya Varo mengajak kekasih serta keluarganya makan di luar.

"Sayang, mau cobain ini? Enak banget soalnya" Tawar Rose menunjuk makanan ke arah Varo

Varo menggeleng "Buat kamu saja, habisi ya."

Rose mengangguk antusias dan langsung melahap kembali makanan itu,

"Var, bagaimana langkah kamu selanjutnya? Kamu pun sudah tidak bersama Belvina lagi, nasib kita kedepannya bagaimana?" Tanya Endah khawatir

"Mama tenang saja, 'kan Varo memiliki pabrik. Jadi, aman lah"

"Apa Kakak yakin pabrik itu milik Kakak?" Celetuk Ezan

"Maksud kamu?"

Ezan mengelap bibirnya dengan tissue "Gini, apakah Kakak sudah mendapatkan surat kepemilikan pabrik itu dari Abel?"

Varo mengernyit "Tidak. Lagian untuk apa Surat - surat segala,"

"Aduh Var, kamu ini bagaimana sih. Kalau kamu belum mempunyai surat kepemilikan pabrik, pabrik itu bisa dengan kapan saja direbut Belvina kembali, kamu ini gimana sih" Sungut Endah kesal. Anaknya ini kenapa oon sekali?

Varo terbelalak, benar juga apa kata Mamanya. Mengapa Varo tak sampai kepikiran?

"Gampang Ma, Zan. Surat itu kita bisa buat sendiri" Cetus Rose

"Maksudnya Kak?" Tanya Ezan tak faham

Rose tersenyum miring "Surat kepemilikan pabrik itu bisa kita buat sendiri,...ya seperti surat palsu gitu. Tapi, syaratnya kalian harus punya tanda tangan Belvina"

"Bagaimana kita mendapatkannya?" Gumam Endah berfikir

"Mama tenang saja, biar Varo yang urus. Nah, setelah itu di gimanain lagi Sayang?" Tanya Varo bangga terhadap pemikiran Rose

"Aku punya kenalan yang bisa niruin semua jenis tanda tangan, kalian kasih ke aku, nanti aku suruh temen tanda tangani di surat kepemilikan pabrik. Bagaimana?"

Endah, Ezan dan Varo saling tersenyum puas. Mereka sangat menyetujui ide gila Rose, tanpa pikir panjang akan akibatnya.

Varo mengelus dan mengecup puncuk kepala kekasihnya "Makasih Sayang atas idenya. Aku janji, setelah aku semakin kaya aku akan nikahi kamu"

Cinta TerabaikanWhere stories live. Discover now