Ke37

6 4 0
                                    

°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


°



°



°



•_____________________•

Cintailah orang yang engkau cintai sewajarnya saja, bisa jadi kelak orang yang engkau cintai akan menjadi orang yang engkau benci, dan bencilah orang yang engkau benci sewajarnya saja, bisa jadi kelak orang yang engkau benci akan menjadi orang yang engkau cintai.
•_______________________•












Ting

Kielnya Grac

[Kt ktemuan. Bhs prihal prnikahn.]

Sebuah senyum terukir dibibir Grac selepas ia membaca pesan singkat dari Shakeel.

Wanita itu bergegas meraih tas mini lalu mulai menaiki mobil, senyum indah tidak pudar dari bibir Grac. Mungkin, sangking senangnya apa yang ia harapkan terwujud, yaitu menikah dengan lelaki pujaannya.

_____

"Inget ya Sayang, kamu cukup ambil Handphonenya. Selebihnya biar aku yang urus" Ucap Belvina dengan seringainya

Shakeel mengelus surai rambut Belvina "Siap, kamu Hati - hati tapi," Belvina mengangguk.

"Yaudah, sana gih. Kasian Mama Papa nungguin, aku biar disini"

Shakeel mendirikan badannya "Inget ya, hati - hati."

Belvina menyengir "Iyaaa, dah sana."

Setelah Shakeel hilang dari pandangan, Belvina langsung memesan makanan supaya tidak dicurigai. Beberapa menit kemudian, Fay dan Zora pun sampai di tempat Belvina.

"Oyy" Sahut Fay

Belvina menoleh "Hm, duduk."

Disisi lain. Shakeel, Dark dan Rosa tengah menunggu kedatangan Grac. Mereka menunggu dengan tenang karena memiliki sebuah tujuan.

"Ma, Pa, Kiel?" Grac muncul dengan raut wajah sumriah.

Shakeel memaksakan senyum "Duduk"

Grac menurut. Wanita itu menduduki dirinya di sebelah Shakeel, di gandengnya lengan Shakeel mesra.

Dalam hati, Shakeel jengkel dengan sikap Grac yang seperti ini. Tetapi ia tahan agar rencananya berjalan mulus.

Netranya kini beralih melihat ponsel yang tergeletak di meja. Ia yakin itu ialah ponsel Grac yang sengaja di taruh di meja.

Shakeel tersenyum kikuk saat Grac mulai bercerita. Lelaki itu ingin sekali membungkam mulut Grac dengan sepatu, kalau bukan demi sebuah tujuan.

Rosa dan Dark saling pandang. Mereka sangat yakin bahwa Shakeel sangat tertekan. Bahkan, Rosa hampir saja tertawa melihat raut tertekan anaknya.

Cinta TerabaikanWhere stories live. Discover now