Ke11

73 56 97
                                    

°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°

°

°

•__________________•

Apapun yang terjadi detik ini, itu sudah menjadi takdir. Nikmati prosesnya semoga bahagia segera datang.
•__________________•








    Dua orang gadis dan satu lelaki baru saja menampakkan kakinya di negara merdeka, apalagi kalau bukan Indonesia.

Kedua gadis itu sibuk berbicara satu sama lain, berbeda dengan si lelaki yang hanya diam dengan ekspresi datar andalannya.

"Kita pisah disini ya Bel, gue mau ke mansion keluarga gue dulu. Nanti sore ketemuan di Cafe biasa, sekalian gue Calling Fay" Ucap Zora sambil memakai kaca mata hitam miliknya

Belvina mengangguk "Ok deh, Hati - hati Ra" Ujar Belvina sedikit berteriak karena suasana bandara yang ramai

Belvina hendak menyeret kopernya sebelum tangan seseorang mengambil alih koper Belvina. Belvina terkejut melihat Shakeel yang membawa dua koper sekaligus, lelaki itu berjalan tanpa beban sambil membawa kedua koper itu.

Belvina mengikuti langkah lebar Shakeel, ia heran mengapa ada lelaki seperti ini? Sudah mah tidak ngomong satu kata pun, main ambil koper aja lagi. Walau begitu Belvina dapat memahami sifat kepekaan lelaki ini.

Beberapa bulan mengenal Shakeel, Belvina dapat memahami sifat Shakeel sedikit demi sedikit.

"Masuk"

Belvina tersentak kaget saat Shakeel berucap. Ia melihat dirinya sudah berada di depan mobil besar berwarna hitam mengkilat ini.

"Gue bisa balik sendiri Keel," Bantah Belvina sungkan

"Masuk, Cha!" Belvina membuang nafas gusar. Walau dengan berat hati, Belvina tetap memasuki mobil Shakeel.

"Lo kira gue supir?" Komplen Shakeel saat melihat Belvina yang malah duduk di kursi belakang

Belvina menatap Shakeel sambil mengelus dada sabar. Memang lelaki seperti Shakeel ini menguras banyak kesabaran seorang Belvina.

Tak mau tambah ribet, akhirnya Belvina berpindah tempat ke depan samping sang pengemudi.

Shakeel tersenyum tipis melihat kepatuhan Belvina. Ia mulai menjalankan mobil dengan kecepan sedang,

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Belvina terdiam seribu bahasa, bagaimana Shakeel tau alamat mansionnya? Padahal Belvina sudah pindah dari mansion dahulu.

Cinta TerabaikanWhere stories live. Discover now