Ke39

9 5 0
                                    

°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


°



°



°



•______________________•

Lebih baik mencintai dan terluka, dari pada bersembunyi dari ketakutan dalam hidup yang hampa cinta
•______________________•






















Seorang lelaki tampan kini baru saja selesai membersihkan diri. Lelaki muda itu mulai membuka lemari dan mengambil sepasang pakaian santai untuk dirinya pakai.

Saat ingin melangkahkan kakinya ke dalam toilet, suara Mamanya menggelegar menyebut namanya.

"KIELL, MANTU MAMA UDAH SAMPE NIH. CEPET MANDINYAAA"

Shakeel hanya bisa membuang nafas lelah, "YA MAA"

Beberapa menit kemadium, Shakeel sudah selesai berpakaian. Lelaki itu bercermin sambil menyisir rambutnya.

Ting

Netranya kini berpindah pada sebuah nontifikasi di ponselnya. Layar ponsel menyala dan memperlihatkan sebuah pesan dari nomor asing.

Shakeel hanya mendiami. Tetapi, bukannya berhenti pesan itu malah semakin mengganggunya. Karena kesal, Shakeel pun meraih ponsel dan mulai membaca isi pesannya.

Uknown

[Shakeel, kita ketemuan di Taman **** jam 4 sore,]

[Please gue mohon dateng,]

[Gue cuman mau ketemu sama lo untuk yang terakhir kalinya, setelah itu gue bakal serahin diri gue ke polisi.]

Shakeel masih terus membaca isi pesan satu persatu.

[Permintaan gue cuman mau ketemu sama lo yang terakhir kalinya Kil.]

[Gracia.]

Shakeel mengangguk kala sudah menebak bahwa yang berpesan ialah Grac. Shakeel kini tengah menimang apakah ia harus bertemu dengan Grac atau tidak?

Kalau tidak, ia penasaran dengan apa yang ingin Grac sampaikan, karena bagaimana pun dahulu mereka pernah dekat. Kalau diikuti pun Shakeel Was - was jika ini adalah jebakannya.

"KIELLL, LAMA BANGET YA. CEPET TURUNN" Teriakan Mamanya seketika membuyarkan lamunan Shakeel

_____

"Nah, mumpung kalian lagi pada ngumpul disini.... Ada yang ingin Mama sampaikan" Ucap Rosa menatap anak dan para mantunya

Rosa menumpu kepalanya dengan tangan "Bel, Ra... Bulan depan hari kelulusan kalian bukan?"

Zora dan Belvina saling pandang "Iya Ma,"

Cinta TerabaikanWhere stories live. Discover now