Ke14

49 38 74
                                    

°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


°

°

°

•____________________•

Orang lain hanya melihat apa yang mereka lihat, namun tidak paham berapa banyak jahitan luka yang kita perban sendiri.
•____________________•















Belvina juga Shakeel tersentak kaget saat suara seseorang mengagetkan mereka, apalagi suara itu terdengar cempreng nan menggelegar.

Endah nampak berkacak pinggang dengan tampang wajah sesangar mungkin "Ini ternyata kelakuan kamu di belakang anak saya! Dasar gadis tak tau di untung, sudah mah punya tunangan masih saja selingkuh"

Belvina memejamkan matanya sesaat. Apa katanya? Selingkuh? BukanNya anak dialah yang selingkuh, dan apa katanya tadi? Tidak tau di untung ? Ada juga Belvina yang seharusnya berkata seperti itu.

Bisik - bisik mulai bermunculan. Mereka tidak menyangka bahwa dua sejoli yang mereka kagumi ternyata sedang berselingkuh.

"Kenapa diam saja? Benar kan kamu selingkuh. Untung saja kalian sudah putus! kalo tidak, bagaimana nasib anak saya bersama dengan perempuan seperti kamu" Endah sengaja menaikkan beberapa nada oktaf agar semua mendengar

Ia memang ingin mempermalukan Belvina di depan publik, itu seolah-olah karena Belvina yang sudah memutuskan
hubungannya dengan sang anak.

Saat Belvina ingin membalas ucapan mantan mertuanya, Shakeel malah lebih dulu memajukan diri "Tante. Apakah Tante tak berkaca? Apakah semiskin itu Sampai - sampai Tante tak mampu membeli kaca? Jika begitu, saya akan membelikan kaca untuk Tante"

Kedua mata Endah melotot sempurna. Perempuan setengah abad itu memasang wajah geram mendengar penuturan Shakeel. Enak saja! harga dirinya di Injak - injak....

Sebelum Endah berucap, suara berat nan candu Shakeel mengalun terlebih dahulu

"Bukankah anak kesayangan Tante yang selingkuh dari Abel? Dan kenapa Tante seolah memutar balikkan fakta?.  Em,,, apa tadi? Siapa yang tidak tau di untung? Coba jelaskan!" Endah tak mampu berkutik, kenapa malah lelaki ini sih yang berucap. Kenapa bukan Belvina saja!

Sedangkan Belvina masih menatap datar perempuan berdandan menor itu. Dulu ia sangat menyayanginya,,,sangat malah. Tapi sekarang? Bahkan, untuk melihat wajahnya saja sudah membuat muak.

Kedua mata Shakeel berubah tajam bak elang "Anak Tante! Anak Tante lah yang tidak tau diri, juga kalian. Dasar keluarga matre, Tante lupa ingatan atau apa? Perlu kah saya jelaskan lagi kelakuan busuk Tante seberta keluarga Tante?"

Cinta TerabaikanWhere stories live. Discover now