Ke21

18 14 0
                                    

°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°

°

°

•____________________•

Orang - orang tidak bisa bersatu karena beda agama. Lah kita? Tidak bisa bersatu karena beda selera.
•____________________•



















    Siang yang sangat terik, sinar mentari menyinari hari sepanjang hari. Dengan pilak piluk keramaian di kota, membuat polusi memakin marak.

"Sudah kumpul?" Tanya Belvina yang mengenakan kaca mata hitamnya

"Sudah" Teriak Fay Semangat

Belvina, Fay, Shakeel dan Aorun bergegas pergi ke rumah Varo. Seperti rencana Belvina kemarin, ia akan mengambil seluruh hartanya tanpa terkecuali.

Mobil putih mengkilap itu berhenti di depan gerbang rumah Varo. Mereka berempat mulai menuruni mobil Shakeel,

Langkah Belvina terhenti saat melihat dengan mata kepalanya sendiri Varo yang sedang melamar Rose. Ternyata Varo dan keluarga beserta keluarga Rose sedang berkumpul di teras rumah yang sudah di hias.

Fay menepuk pundak Belvina "Are You Okey?"

Belvina tersenyum simpul "Yes, gue gapapa. Yuk lanjut,"

Shakeel menatap Belvina sendu, lantas kedua netra biru kehitam - hitaman itu memandang nyalang sang pelaku. Mereka seperti tak berdosa, sungguh manusia macam apa seperti mereka?

"Hay semua, selamat atas pertunangan kalian." Sapa Belvina sambil tersenyum manis

Endah dan Rose terkejut melihat Belvina dan yang lain sudah berada di hadapan mereka, Endah dan Rose saling pandang saat melihat kaki Belvina yang Baik - baik saja.

"Ngapain Abel ke sini?" Ucap Ezan

"Lho, gapapa dong. Kan cuman mau ngehadirin pertunangan Kakak mu" Jawab Belvina

Mama Rose menatap sinis Belvina "Ngapain sih, Paling - paling mau buat keributan. Ngaku kamu" Sentaknya

"Tante tau aja deh" Celetuk Aorun

"He'em. Kita di sini ada misi Tan" Timpal Fay

"Cepat katakan, apa yang kamu inginkan. Selepas itu pergi dari sini" Usir Endah

Cinta TerabaikanWhere stories live. Discover now