Ke9

63 54 53
                                    

°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


°

°

°

•____________________•

Terlalu banyak takdir yang ingin ku ubah. Tapi sayangnya kenyataan yang jadi peran utamanya....
•___________________•







Di siang hari yang terik. Dengan pilak piluk kendaraan yang sangat ramai, membuat suasana penuh dengan polusi.

Belvina bersusah payah mengendarai mobilnya untuk segera sampai ke tempat Meeting yang sudah di janjikan.

Sesekali Belvina menyalip mobil yang sekenanya aman untuk di salip. Beberapa kali juga Belvina melirik arloji di pergelangan tangannya.

"Aduh gawat." Belvina panik karena melihat jam yang tinggal sisa kurang dari empat menit lagi Meeting akan dimulai.

Belvina ini tipe orang yang tepat waktu, ia akan telat jika situasinya tidak mendukung, contohnya seperti sekarang.

TIN TINNN

Gerbang yang amat menjulang tinggi nan kokoh mulai terbuka dengan sendirinya. Belvina lantas mengendarai mobilnya memasuki perkarangan parkiran.

Setelah selesai, Belvina mengambil tas kecil di sampingnya. Dengan tergesa - gesa gadis itu mulai berlari memasuki gedung besar tersebut.

"Hah....huh..... An...Ansel. gimana, sudah mulai Meeting-nya?" Tanya Belvina ngos - ngosan

Pria yang bernama Ansel malah terkikik geli melihat Bos nya "Nona, seharusnya Nona tidak perlu sampai seperti ini. Rekan kita berbaik hati akan menunggu Nona sampai datang,"

Kedua mata Belvina menatap jelih sang sekertaris "Yang bener? Kalo gue gak dateng gimana?.... Dia bakal nungguin gitu sampe gue dateng?"

Ansel menghelan nafas sebentar "Rekan kita kali ini baik Nona. Ia bahkan sempat menawarkan diri untuk Meeting di mansion Nona saja jika Nona tidak datang"

Kedua mata Belvina membola "Ehhh Tidak - tidak. Lebih baik di sini saja, ayok masuk"

_______

Tok tok

"Permisi, maaf saya telat." Belvina memasuki ruangan besar berwarna White-Gold nan dingin itu.

Belvina masih belum engeh jika ada sepasang mata yang memerhatikannya sedari tadi di parkiran.

Belvina juga Ansel menduduki diri mereka saling bersebelahan. Belvina kini mulai melihat sekeliling, dan alangkah terkejutnya saat melihat Shakeel ada di hadapannya. Tempat mereka cuman terhalang meja,

Cinta TerabaikanWhere stories live. Discover now