Ke5

79 68 61
                                    

°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°

°

°

•____________________•

Tentang kecewa dan sesaknya di rawat rapih oleh pemilik luka, tanpa melibatkan pelakunya.
•____________________•



     Pagi hari yang cerah. seperti keinginannya, Belvina sedang bersiap untuk mengunjungi rumah keluarga Varo sambil berpamitan juga silaturahmi.

Setelah selesai dengan kegiatan Skincare-annya, Belvina berjalan memasuki lift. Di dalam lift Belvina hanya memainkan ponsel karena boring.

Drtttt drttttt

Belvina mengangkat telpon itu, lalu mendekatkan ke arah telinganya

"Kenapa Ra?"

"Lo di rumah kan"

"Gue baru mau ke rumahnya Varo, kenapa?"

"Kira - kira balik kapan dah"

Belvina mulai berfikir "Gak lama sih, paling nanti siang juga balik"

Zora berdecak senang di sebrang sana "Nanti siang anter gue titik!"

"Lah kemana dulu ogeb"

"Ke restaurant favorit gue, karena nanti kan gak bisa makan disana lagi."

"Hum, okey. Ajak Fay juga sekalian. Yaudah, udah dulu bay"

Belvina mematikan sambungan telpon karena lift sudah berhenti, dan tak lama pintu lift mulai terbuka lebar.

Belvina berjalan menuju mobil yang berada di bagasi. Belvina menggunakan mobil sport berwarna merah mengkilap itu, membunyikan klakson kencang tidak lama beberapa satpam mulai membukakan gerbang.

Belvina memang memiliki tiga satpam untuk berjaga di gerbang. Jika satu ia kasihan karena harus membuka gerbang tinggi nan berat itu sendirian.

"Pak, mari" Seperti biasa Belvina menyapa dan berbicara pada sang satpam jika ingin pergi

"Hoh, he'eh atuh neng. Tiati"

"Memangnya mau kemana toh neng, Pagi -pagi sudah mau pergi" Tanya satpam 3 yang tingkat ke-kepoanNya tinggi

Belvina tersenyum "Ke rumah Mama pak,"

Cinta TerabaikanWhere stories live. Discover now