Prolog

85K 4.7K 83
                                    

Tatapan Jenia nyalang ke depan, menatap seorang laki-laki yang beberapa hari lalu statusnya sudah berubah menjadi mantan suami, kini sedang memeluk mesra dan mencium pipi seorang perempuan. Sebelum bercerai, ia sudah mendengar selentingan kabar soal mantan suaminya yang berselingkuh, tapi sebelum mereka ketuk palu, Jenia tidak bisa menemukan bukti apapun soal perselingkuhan itu. Beberapa hari setelah resmi bercerai, barulah bukti itu muncul di depan matanya. Dan ia melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri kalau suaminya memang sedang dekat dengan seorang perempuan.

Sebenarnya Tujuan Jenia datang pagi ini ingin memberitahu sesuatu yang penting pada Gama. Meski sudah bercerai, ia merasa Gama harus tahu soal keadaannya sekarang. Ada sebuah kertas dari dokter di kursi sebelahnya yang menyatakan ia sedang hamil. Empat tahun menikah dan memilih untuk menunda, tapi ternyata Tuhan memberi anak di saat ia sudah resmi berpisah dengan suaminya. 

Jenia memilih membuntuti mobil mantan suaminya sampai akhirnya berhenti di parkiran bandara. Dari dalam mobil, ia bisa melihat Gama dan perempuan itu menurunkan empat koper besar. Mereka berdua berjalan bersama memasuki area bandara.

Karena takut ketahuan, akhirnya Jenia mengendarai mobilnya kembali ke rumah orang tua Gama. Kebetulan saat ia datang, yang membukakan gerbang untuknya adalah Mama Gama. Tujuannya datang ke sini hanya memberitahu soal kehamilannya, tanpa berniat kembali lagi ke kehidupan Gama.

Belum sempat Jenia memberitahu mantan mertuanya, Mama Gama sudah memarahinya habis-habisan.

"Ngapain kamu ke sini?"

"Gamanya ada, Ma?" tanya Jenia pura-pura tidak tahu, padahal baru saja ia mendapati Gama bersama dengan seorang perempuan sedang mendorong koper di bandara.

"Kalian kan sudah cerai, ngapain nanya-nanya soal Gama?" tanya Mama Gama sinis. "Gama udah pergi ke luar negeri. Dia mau kerja di sana dan jadi laki-laki sukses. Dia nggak perlu pusing ngurus istri rewel kayak kamu."

Terjawab sudah pertanyaan Jenia soal keberadaan Gama di bandara. "Ma, Jenia ke sini mau...," belum sempat memberitahu, ucapannya langsung dipotong begitu saja.

"Makanya dulu sebelum kalian nikah Mama sempat ragu. Kamu masih baru lulus kuliah, sok-sokan mau nikah. Omongan kalian yang bakal bertahan selama pernikahan nggak terbukti. Ujung-ujungnya Gama sama kamu harus cerai. Mama kan dari dulu udah bilang, jangan pernah nunda punya anak. Kamu selalu ngeyel kalo dikasih tau. Anak itu jadi perekat buat orang tuanya."

Sakit rasanya saat Jenia mendengar ucapan mantan mertuanya. Padahal menunda anak adalah kesepakatan bersama dengan Gama. Mereka hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu berdua. Saat itu Gama terlalu sibuk untuk bekerja, meninggalkan Jenia di rumah yang selalu kesepian.

"Sudah cukup empat tahun Gama sabar sama kamu. Selama ini kamu nggak mau hamil dan selalu menuduh Gama selingkuh. Kamu juga selalu mengeluh ke Gama. Kamu bilang, setelah menikah kamu tidak bisa mengembangkan karirmu. Sekarang kamu sudah bebas, Jenia. Jangan pernah ganggu atau temui Gama lagi."

Belum sempat memberitahu mantan mertuanya soal kehamilannya, Jenia sudah lebih dulu diusir dari rumah itu.

Kalau Mama Gama menyalahkan Jenia tentang gagalnya pernikahan anaknya, harusnya Mama Gama juga menanyakan sikap Gama selama menikah dengannya. Pulang selalu malam, jarang punya waktu untuk dirinya, dan masih banyak hal-hal yang membuat Jenia merasa tidak punya suami. Usia Gama yang tujuh tahun lebih tua dari Jenia tidak lantas membuat pikiran laki-laki itu menjadi dewasa.

Status Jenia memang istri orang, tapi ia selalu saja merasa kesepian. Komunikasi mereka setelah menikah tidak sebaik yang diharapkan. Gama memang memberinya nafkah lebih dari cukup untuk setiap bulannya, tapi itu tidak bisa menggantikan keberadaan Gama di sisinya. Satu-satunya komunikasi yang berjalan lancar diantara mereka adalah saat di atas kasur. Pergulatan panas mereka di kasur bisa dikategorikan sangat baik.

Jenia dan Gama mungkin terlalu cepat menikah. Masing-masing dari mereka belum puas dengan apa yang ingin dicapai. Gama yang masih sibuk bekerja dan selalu lupa kalau sudah punya istri, sedangkan Jenia yang selalu merengek meminta diizinkan kerja, tapi tidak pernah diizinkan karena Gama menganggap bisa mencukupi kebutuhan Jenia. Hal itu diperparah saat Jenia mendengar selentingan kabar soal perselingkuhan suaminya, membuat mereka selalu bertengkar. Suaminya menyangkal dan memarahi Jenia karena selalu menuduh dengan tuduhan tidak jelas. Hubungan yang tidak sehat akhirnya membuat mereka memilih jalan untuk berpisah.

Setelah diusir oleh mantan mertuanya, Jenia kembali ke rumah yang dulu menjadi tempat tinggalnya dengan Gama. Rumah ini diberikan Gama untuknya. Rumah yang menyimpan berbagai kenangan manis dan pahit. Kemudian, ia memutuskan mengemas semua barang-barang pribadinya, memasukkan semua ke dalam mobil. Ia sudah tidak punya keluarga lagi di kota pahlawan ini. Sekarag, pilihan terbaik yang bisa ia ambil adalah pulang ke Malang menemui orang tuanya.

Begitu tiba di Malang dan mengetahui keadaan Jenia sudah berpisah dengan Gama, kedua orang tuanya sedih. Belum lagi fakta tentang keadaan Jenia yang sedang berbadan dua, makin membuat orang tuanya bertambah sedih. Dengan dibantu oleh orang tua dan Kamil, Adik Jenia, ia merawat kandungannya sepenuh hati.

Jenia memutuskan membuka lembaran baru dalam hidupnya. Ia memulai hidupnya lagi dari awal bersama bayi yang ada di kandungannya. Masa lalu biarlah hanya menjadi kenangan, kini ia ingin hidup damai bersama keluarganya.

***

Sorry for typo and thankyou for reading❤

Author Note:
Holaaaa... aku datang dengan membawa cerita baru. Semoga kalian suka ya. Kalo sesuai sama genre bacaan kalian, bisa langsung di save ke library.

Walaupun kelihatannya ceritanya bakal berat, tapi bercayalah cerita yang aku tulis nggak pernah ada yang berat banget. Aku malas kalo harus bikin cerita yang berat. Di real life udah berat, masa bikin cerita harus yang berat juga.

Jadi, kalo kalian cari cerita dengan masalah yang pelik, bukan di sini tempatnya.

Karena ada cerita baru, itu berarti cerita Jagad-Raya bakal segera selesai. Tinggal beberapa bab lagi sebelum cerita mereka end.

Not Finished Yet [Completed]Where stories live. Discover now