Bab 2

46 3 0
                                    

Selamat Membaca 🌼

....................... 🌻🌻🌻.......................

Setiap hari Alisa sebelum berangkat sekolah, harus sarapan terlebih dahulu. Ibunya sejak pagi sudah sibuk di dapur untuk memasak nasi goreng dan menyediakan segelas susu coklat untuknya. 

Alisa tidak seperti anak yang lain, ia tumbuh tanpa seorang Ayah. Ayahnya sudah lama meninggal ketika ia masih didalam kandungan. Sehingga, ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ayah.

Namun, Alisa sangat bangga kepada Ibunya. Ibu bisa menjadi sosok Ayah sekaligus Ibu untuknya. Ibu sangat menyayangi dan mencintainya. Ibu selalu mendukug Alisa. Walaupun ia tidak mempunyai Ayah, ia harus tetap semangat.

Setelah selesai sarapan, Alisa pergi ke sekolah menggunakan ojek online. setelah menempuh perjalanan lima belas menit, ia pun tiba di sekolah. Ketika Alisa ingin masuk ke gerbang sekolah, Denis mencegahnya dengan mencekal tangan Alisa dengan keras sekali.

 Namun, ia berusaha melepaskan cekalan tadi tetapi Denis tidak mau melepaskannya. Sampai akhirnya, Pak Satpam sekolah menghampiri mereka, ketika Denis berusaha menariknya keluar gerbang sekolah.

“Cepat masuk kalian, udah bel! Kalian tidak mendengar!” Pak Satpam menyuruh mereka untuk masuk kelas.

Akhirnya Denis melepaskan cekalannya dan Alisa pun langsung berlari ke arah kelasnya. Ia pun bersyukur Denis tidak mengikutinya dibelakang.

Alisa langsung duduk di tempat duduknya dengan ngos-ngosan dan meletakkan tasnya. Mita pun yang melihat Alisa seperti itu aneh dan menegurnya.

“Lu abis ngapain sih, keringetan gitu?” tanya Mita kepo.

“Aku engga apa-apa kok.” Alisa menunjukkan senyum canggungnya.

Mita pun melanjutkan menscroll media sosial di ponselnya. Ia sedang mengagumi member BTS yang bernama Jung Kook.

“Gila ya, Jung Kook nambah hari nambah ganteng banget. lu liat deh dia udah ganteng, kulitnya bagus.gue rela kalo dibuntingin sama dia. Kapan lagi ya ‘kan punya suami kayak oppa korea” Mita menunjukkan hapenya kepada Alisa.

Alisa sungguh tidak peduli dengan apa yang ditunjukkan oleh Mita temannya. Ia pun  hanya diam dan tidak menanggapi ucapan Mita. Ia masih capek sekali karena habis berlari tadi.

Pelajaran sudah dimulai, Ibu Tesa sudah masuk ke kelas. Ibu Tesa adalah guru biologi. Pembahasan hari ini adalah tentang sistem reproduksi manusia.

Manusia bereproduksi secara generatif atau sering disebut juga dengan pembuahan. Pembuahan terjadi karena adanya peleburan sel sprema dan sel telur yang dihasilkan dari organ reproduksi.

Reproduksi baru dimulai saat usia pubertas, usia pubertas dimulai dari usia 9-15 tahun. Pubertas pada anak perempuan lebih cepat dibanding anak laki-laki. Pubertas pada anak perempuan ditandai dengan menstruasi sedangkan pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan mimpi basah atau keluarnya cairan sperma saat sedang tidur.

Masa pubertas juga ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis. Misalnya emosi yang sering berubah, rasa ingin tau yang tinggi dan mulai menyukai lawan jenis.

Perubahan secara fisik yang sering ditemui antara anak laki-laki dan perempuan adalah anak laki-laki dengan tumbuhnya jakun atau kumis, dadanya yang bidang, suaranya yang mulai berubah sedangkan perubahan fisik pada anak perempuan adalah payudaranya dan pinggul yang besar. 

“Jadi anak-anak sekarang udah pada mengerti fungsi alat reproduksi kalian masing-masing. Ibu berharap jika kalian sudah tau tentang reproduksi manusia. Ibu harap untuk anak laki-laki harus menahan keinginannya dan untuk anak perempuan juga harus menjaga dirinya. Karena kenapa, jika kita melakukan hubungan suami istri sebelum menikah itu tidak diperbolehkan. Haram hukumnya di agama manapun tidak diperbolehkan. Makanya Ibu pesan kepada kalian agar menjaga diri kalian dan pilih teman yang baik. Ada yang ingin ditanyakan ?” tanya Ibu Tesa kepada Muridnya.

The Young marriage(Sudah Terbit) Where stories live. Discover now