Bab 23

9 3 3
                                    

Selamat membaca 🌼

Rania dan Varo sudah resmi bercerai. Varo memudahkan semuanya ia membagikan harta gono gini kepada Rania secara adil. 

Rania juga sudah menduduki jabatan yang ia idamkan sebagai manager mengantikan Legan yang ditugaskan ke Jepang.

Sebagai manajer baru, Rania sangat sibuk menyesuaikan diri dengan karyawan yang lain. Rania mengusahakan apa saja demi tujuannya bisa tercapai.

Rania sudah sampai ke apartementnya, Ia duduk di sofa karena ia lelah sekali selama sebulan ini. Sepertinya ia musti sedikit healing agar ia tidak stress.

Ponselnya berbunyi dan tertera di layar nama Susan mantan kakak iparnya dulu. Susan adalah istri dari Yoga

“Hallo, tumben Mba telpon aku?” tanya Rania to the point.

“Hai Rania apa kabar, memang aku enggak boleh ya nelpon kamu. Sombong sekali Ibu Manager.”

“Bukan begitu Mba, aku ngerasa Mba tumben banget telpon aku. Ada apa?”tanya Rania heran.

“Rania, are you okay? aku dengar kabar kalo kamu sudah bercerai dari Varo. Sekarang kamu tinggal dimana?”

“Aku tinggal di apartemenku, iya salahku juga Mba. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku sampai mengabaikan Varo.”

“Yaudah enggak usah sedih mending kita have fun aja. anggap aja cerita kamu udah selesai sama Varo. Btw ,kamu mau ikut arisan enggak di club aku?” Susan menawarkan arisan berondong kepada Rania.

“Arisan, ah enggak ah kayak emak-emak banget. Aku enggak pernah ikut arisan” tolak Rania angkuh.

“Bukan arisan emak-emak juga,emang kamu kira aku udah emak-emak apa. Payah! kamu cuma ngerti kerja, tapi enggak mengerti senang-senang. Ini tuh arisan berondong, kamu mau ikutan enggak. Seru tau. Kalo kamu mau ikutan, Sabtu besok aku jemput di apartemen kamu gimana? Kamu juga butuh have fun supaya kamu enggak stress.” bujuk Susan.

“Aku enggak minat Mbak” tolak Rania malas.

“Oh yaudah, kalo kamu enggak minat enggak apa-apa. Kalo kamu minat hubungin aja aku ya, bye.”

Susan menutup panggilan secara sepihak. Rania bingung kepada Susan kenapa ia mengajaknya mengikuti arisan brondong. Rania pun langsung mencari tahu di gugel tentang arisan brondong yang dimaksud  Susan.

Rania kaget sekali ketika membaca artikel di gugel. Susan mengajaknya untuk mengikuti arisan brondong. Arisan ini memang bukan arisan seperti pada umumnya. Karena hadiah arisan ini bukan berupa uang namun, seorang laki-laki.

Rania punlangsung menutup ponselnya dan memilih untuk membersihkan dirinya.

***

Hari-hari menjadi seorang Ibu memang berat, apalagi ia hanya berjuang sendiri. Namun, Alisa percaya bersamanya cobaan pasti ada jalan keluarnya.

Ia beruntung mempunyai Ibu yang selalu mendukungnya. Pagi ini ia sedang menjemur bayinya di depan rumah agar mendapatkan vitamin D. Namun, ada ibu -ibu yang melintas di depan warungnya dan langsung berbisik-bisik.

“Enggak tau malu banget ya, masih ada muka dia menjemur bayinya disini. Harusnya ia jangan menginjakkan kakinya disini” Ibu Tiur melirik ke arah Alisa dengan sinis.

“Udah Bu Tiur, enggak usah diliatin. Kita jaga aja anak kita dengan baik. Jangan sampai kita komenin Alisa, eh malah berbalik ke anak kita sendiri ‘kan serem jadinya” ujar Ibu Laras.

“Bener juga kata Ibu Laras, yaudah yuk saya mau beli lontong sayur di teh Iroh di ujung gang” ajak Ibu Tiur.

“Saya juga, kok kita samaan mau beli sarapan lontong sayur disitu,” keduanya tertawa dan meninggalkan Alisa yang sedang menjemur bayinya.

The Young marriage(Sudah Terbit) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن