Bab 13

24 3 0
                                    

Selamat membaca 🌼

Yoga sudah pulang ke rumah, ia di rawat di rumah sakit selama lima hari. Ia harus banyak beristirahat. Susan pun dengan sabar mengurus suaminya.

“Mas, makanya kamu jangan capek-capek, kayaknya kamu musti banyak istirahat. Udah kerjaan kamu di handle aja sama Varo. Minta bantuan sama adik angkat kamu untuk mantau kerjaan karyawan kamu” usul Susan kepada suaminya.

“Iya, nanti aku akan bicarakan kepada Varo untuk membantuku di kantor. Yudah aku mau istirahat dulu ya.”

Susan pun keluar dari kamar dan menuju dapur. Ia segera memberitahukan kepada pelayannya untuk memasakan bubur dan sayur untuk suaminya.

Susan pun mengecek ponselnya dan ternyata ada pesan dari Gian. Ia ingin bertemu dengan Susan. Namun, Susan menolaknya karena waktunya tidak tepat. Yoga sedang sakit dan ia tidak mungkin meninggalkan suaminya, apa nanti kata pelayannya yang melihatnya.

Akhirnya Gian menelponnya, Susan pun mengangkat panggilan tersebut.

“Hallo”

“Aku kangen sama kamu ” 

“Aku juga, tapi ga sekarang waktunya beb. Aku harus ngurusin suami aku dulu, kasian dia lagi sakit”

“Terus kamu udah ga peduli lagi sama aku?”

“Kata siapa, aku tuh peduli banget sama kamu, tapi kamu musti ngertiin juga posisi aku sekarang. Nanti kalo suami aku udah bisa ditinggal, kita kangen-kangenan lagi oke. Soalnya tiga hari sama kamu itu sangat luar biasa, ga bisa aku lupain walau cuma sebentar.”

“Tapi sayang, aku kayaknya butuh uang untuk beli handphone. Handphone aku udah jadul banget kayaknya tapi aku ga maksa sih kalo kamu ada aja.”

“Oh yaudah nanti ya, kalo keadaanya udah aman nanti aku beliin kamu, atau ga kita beli handphonenya couple lan aja pasti lucu.”

“Boleh, yaudah aku mau mandi dulu ya.”

“Yeah..bisa ganti videocall aja ga.”

“Bisa kok, apa sih yang ga bisa buat kamu sayang, bentar ya. Aku ganti ke video call.”

***

Yoga bangun dari tidurnya ketika makan siang. Ia memakan bubur dan sayurnya di kamarnya, karena tadi Susan membawakan bubur dan obat untuknya.

Setelah selesai makan siang, Yoga menguhubungi Varo lewat ponselnya. Ia meminta tolong kepada adiknya untuk menghandle pekerjaanya di kantor untuk sementara waktu. Karena hanya Varo yang bisa ia andalkan.

“Varo, tolong handle semua pekerjaan aku. Sekarang keadaan aku kurang memungkinkan untuk ke kantor karena aku belum pulih sepenuhnya.”

“Iya Kak, kakak banyak istirahat aja biar urusan kantor aku yang handle.”

“Makasih ya Varo” setelahnya Yoga menutup telponnya.

Varo adalah anak angkat dari Tatik dan Budiman. Ia adalah anak yatim piatu yang diangkat oleh Nyonya Tatik, Ibunda dari Yoga. Karena Ibu Tatik selalu mengalami keguguran setelah melahirkan Yoga sampai akhirnya rahimnya harus diangkat.

Varo dibawa oleh mamanya ke rumah ketika berusia sepuluh tahun. Kehadiran Varo di tengah-tengah mereka membuat kebahagiaan tersendiri untuk mama dan papanya.

Varo termasuk anak yang pandai. Ia termasuk siswa berprestasi di sekolah. Ia tidak pernah berbuat macam-macam, sampai akhirnya ia di kirim ke luar negri untuk belajar.

Ketika Varo diluar negri, Pak Budiman meninggal karena serangan jantung mendadak. Varo pun akhirnya pulang untuk mengantar jenazah ayah angkatnya, setelah itu ia kembali lagi meneruskan studinya.

The Young marriage(Sudah Terbit) Where stories live. Discover now